Latest News

Showing posts with label Cerita Inspiratif. Show all posts
Showing posts with label Cerita Inspiratif. Show all posts

Monday, 17 June 2013

Cerita Inspiratif : Pengakuan Dosa

Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka. Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam. 

Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih.

Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, �Sally, cuci piring.�

Tetapi Sally berkata, �Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?�

Dan Sally berbisik, �Ingat bebek?�

Jadi Johnny mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, �Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan.�

Tetapi Sally tersenyum dan berkata, �Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu.�

Kembali dia berbisik, �Ingat bebek?�

Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.

Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun.

Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, �Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu.�


Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Yesus Kristus juga selalu berdiri dijendela. Dan Dia melihat segalanya.

Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu.

Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga melupakan.

Sumber: http://ceritabijak.com/tag/kristen/

Monday, 13 May 2013

Cerita Inspiratif : Medical Check Up

Saya pergi ke sebuah klinik untuk check-up kesehatan rohani. 

Pertama kali datang, saya diukur tensi, ternyata saya memiliki �kelembutan hati yang rendah�.
Ketika temperatur saya diukur, termometer menunjukkan derajat �kegelisahan hampir 40 derajat Celcius�.

Ketika pemeriksaan jantung, saluran arteri tersumbat oleh berbagai �kekecewaan, kesedihan, kemarahan dan dendam,� sehingga memerlukan �bypass�.

Ketika saya ke Orthopedic , kelihatanlah tulang-tulang mulai keropos oleh �rasa cemburu & iri�.

Ketika memeriksakan mata yang mulai terganggu, diketahui penyebabnya adalah karena saya sering �melihat kekurangan-kekurangan� orang di sekitar saya, sehingga kemampuan mata untuk melihat hal-hal yang indah & baik mulai tertutup.

Ketika mengeluhkan pendengaran saya, terapis menyarankan untuk mulai �latihan mendengar suara-suara Tuhan & sesama� setiap hari untuk lebih mensensitifkan pendengaran.

Setelah menjalani semua check-up itu saya mendapat konsultasi dan obat gratis atas kemurahan Tuhan untuk mengobati semua penyakit saya tersebut.

Obat yg diberikan adalah obat alami yang ditulis di atas resep sbb:
  • Setiap pagi minum segelas RASA SYUKUR atas segala yang saya miliki
  • Setiap siang minum sesendok. PIKIRAN POSITIF & PENGAMPUNAN
  • Setiap jam minum 1 buah pil KESABARAN, secangkir KERENDAHAN HATI & satu mangkuk KASIH
  • Setiap pulang ke rumah sore hari minum satu dosis CINTA
  • Setiap malam sebelum tidur minum kaplet SUARA HATI yg jernih, 1 pil anti KESEDIHAN & KEPUTUSASAAN karena peristiwa-peristiwa yang saya alami hari ini
  • Tidur berselimutkan DOA & PENGHARAPAN

Setiap hari saya akan mencoba meminum resep yg diberikan sampai saya benar-benar sehat rohani.

Sumber: http://ceritabijak.com

Tuesday, 23 April 2013

Cerita Inspiratif : Aku Belajar

Aku belajar�.
bahwa tidak selamanya hidup ini indah, kadang TUHAN mengijinkan aku melalui derita.
Tetapi aku tahu bahwa IA tidak pernah meninggalkanku, sebab itu aku belajar menikmati hidup dengan bersyukur. 

Aku belajar�.
bahwa tidak semua yang aku harapkan akan menjadi kenyataan, kadang TUHAN membelokkan rencanaku. Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari yang aku rencanakan, sebab itu aku belajar menerima semua itu dengan sukacita.

Aku belajar�.
bahwa pencobaan itu pasti datang di hidupku, aku tidak mungkin berkata �tidak TUHAN�.
Karena aku tahu bahwa semua itu tidak melampaui kekuatanku, sebab itu aku belajar menghadapinya dengan sabar.

Aku belajar�.
bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi, karena semua rancanganNYA indah bagiku.

Maka dari itu aku belajar bersabar, bersyukur, & bersukacita dalam segala perkara. Karena semua itu menyehatkan jiwa & menyegarkan hidupku.

�Ketika �Kaki� sudah tak kuat berdiri� �BERLUTUTLAH�.

�Ketika �Tangan� sudah tak kuat menggenggam� �LIPATLAH�

�Ketika �Kepala� sudah tak kuat ditegakkan� �MENUNDUKLAH�

�Ketika �Hati� sudah tak kuat menahan kesedihan� �MENANGISLAH. 

�Ketika �Hidup� sudah tak mampu untuk dihadapi� �BERDOALAH�

TUHAN selalu setia bersama kita dan apa saja yang kamu minta dalam DOA dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya�

TUHAN mendengar lebih dari yang kau katakan..

TUHAN menjawab lebih dari yang kau minta..

TUHAN memberi lebih dari yg kau inginkan..

Karena di belakangmu ada kekuatan yang tak terhingga..

Di hadapanmu ada kemungkinan tanpa batas..

Di sekitarmu ada kesempatan yang tiada akhir. Lebih dari itu, di atasmu ada TUHAN yang selalu menyertaimu..

Kasih TUHAN padamu seperti lingkaran, tak berawal & tak berakhir.
Tuhan Yesus memberkati

Sumber: http://ceritabijak.com/tag/kristen/

Sunday, 31 March 2013

Cerita Inspiratif: Arthur Ashe (True Story)

Arthur Ashe adalah petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara Grand Slam; Amerika Open (1968), Australia Open (1970), dan Wimbledon (1975).

Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yg mengharuskannya menjalani operasi by pass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus menghadapi kenyataan pahit, terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.

Seorang penggemar menulis surat padanya, "Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?"

Ashe menjawab, "Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis, di antaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis, 500 ribu belajar menjadi pemain tenis profesional, 50 ribu datang ke arena untuk bertanding, 5.000 mencapai turnamen grand slam, 50 orang berhasil sampai ke Wimbledon, empat orang di semi final, dua orang berlaga di final. Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan, 'Mengapa saya?' Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan, 'Mengapa saya?'".

Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini; kesuksesan, karier yang mulus, kesehatan.

Ketika yang kita terima justru sebaliknya; penyakit, kesulitan, kegagalan, kita menganggap Tuhan tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Tuhan.

Namun Ashe, tidak demikian.tetap teguh dalam pengharapan, pun bila beban hidup menekan berat. Ketika menerima sesuatu yang buruk ingatlah saat-saat ketika kita menerima yang baik.

Tetapi jawab Ayub, "...Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya." (Ayub 2:10)

Tuhan bisa menggunakan pengalaman hidup kita untuk melayani, memotivasi dan menginspirasi orang lain.

Kita tidak bisa hanya menerima sesuatu yang baik saja dari Tuhan tetapi juga kita harus bisa menerima apapun yang tidak pernah kita harapkan, ingatlah Tuhan tahu apa yang hendak Dia lakukan dalam hidup kita. Yoh 6:6 - Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab ia sendiri tahu, apa yang hendak di lakukan-Nya.

Sbab Dia bisa merenda hidup kita menjadi sebuah bangunan yang indah bagi kemuliaanNya.

Sumber: http://inspirasi-kristen.blogspot.com

Tuesday, 12 March 2013

Cerita Inspiratif : Renungan dari Si Pencuri Kue

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.

Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka berdua. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: (�Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!�). Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu.

Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir (�Ya ampun orang ini berani sekali�), dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan, dan ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si �Pencuri tak tahu terima kasih!�.

Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya. Koq milikku ada di sini erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah milik laki-laki tersebut dan ia mencoba berbagi. 

Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah pencuri kue itu. 

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.

Orang lainlah yang selalu salah, orang lainlah yang patut disingkirkan, orang lainlah yang tak tahu diri, orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang selalu bikin masalah, orang lainlah yang pantas diberi pelajaran. Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu terima kasih. Kita sering mempengaruhi, mengomentari,mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.

Sumber: http://renunganhidup.com

Saturday, 9 February 2013

Cerita Inspiratif: Teguran Untuk Si Penggosip

Seorang wanita menyebarkan sepotong berita yang memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa mengetahui berita yang memalukan itu. Dan, orang yang menjadi korbannya merasa sakit hati dan terpukul.
 
Kemudian, wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut mengetahui bahwa berita itu betul betul salah. Dia menyesal dan mendatangi orang tua yang bijak untuk meminta nasihat mengenai apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu.

Pergilah ke pasar ,kata orang tua bijak itu, dan belilah seekor ayam. Sembelihlah kemudian, dalam perjalanan pulang, cabuti bulu bulunya dan buang satu per satu disepanjang jalan.

Meskipun terkejut mendengarkan itu, dia melakukan apa yang disarankan orang bijak itu kepadanya. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya menyebarluaskan berita bohong itu kepada seluruh penduduk desa. Keesokan harinya, ia kembali mengunjungi orang tua bijak itu dan menanyakan kembali persoalannya. Orang bijak itu berkata, Hmm�.kalau begitu, sekarang pergilah dan kumpulkanlah semua bulu yang telah kaubuang kemarin dan bawa kembali kepadaku.

Wanita itu pun menyusuri jalan yang telah dilaluinya kemarin dan berusaha mengumpulkan bulu bulu ayam yang telah dicabutinya. Sayang, angin telah menerbangkan bulu bulu itu kesegala penjuru sehingga mustahilah ia bisa mengumpulkan semuanya. Setelah mencari cari selama berjam jam, ia kembali dan hanya bisa membwa tiga helai bulu. Lalu, ia kembali menemui orang bijak itu.

Lihatlah! kata orang bijak itu, sangat mudah mencabuti bulu ayam dan melemparkannya kemana anda suka, Namun, sangat tidak mungkin mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan gossip dan berita bohong. Tidak sulit untuk menyebarluaskan rumor, tetapi sekali terlempar, Anda tidak akan pernah secara penuh memperbaiki kesalahan anda.

Sumber : http://renunganhidup.com

Monday, 7 January 2013

Cerita Inspiraif : Suara Sang Katak

Sekelompok katak berjalan melewati hutan, dan dua di antaranya terperosok ke dalam sebuah sumur yang dalam. Katak yang lain berkumpul di sekitar sumur itu. Ketika mereka melihat betapa dalamnya sumur itu, mereka berkata pada kedua katak itu sebaiknya mereka mati saja.

Kedua katak itu tidak menghiraukan komentar kawan-kawannya itu dan berusaha melompat keluar dari sumur dengan segenap kekuatan mereka. Katak-katak yang lain berteriak agar mereka menyerah, sebaiknya mereka mati saja. Akhirnya salah satu katak mengikuti yang diteriakkan teman-temannya dan menyerah. Ia jatuh dan mati.

Katak yang lain terus meloncat sekuat ia bisa. Sekali lagi, kawan-kawannya berteriak agar katak itu menghentikan usahanya yang sia-sia dan mati saja. Tetapi katak itu berusaha makin kuat dan akhirnya berhasil keluar. Setelah berada di luar, katak-katak yang lain bertanya, �Apa kau mendengar teriakan kami?� Katak itu menjelaskan pada kawan-kawannya bahwa ia tuli. Ia mengira bahwa kawan-kawannya menyemangati dia terus menerus.

Cerita ini mengajarkan kita dua hal:
  • Lidah kita memiliki kekuatan mati dan hidup. Kata-kata yang membangkitkan semangat pada seseorang yang sedang dalam kesulitan dapat mengangkat dia dan menolong dia melewati hari-harinya.
  • Kata-kata yang meruntuhkan semangat dapat membunuh orang itu. Hati-hatilah pada apa yang Anda ucapkan. Berbicaralah positif pada orang-orang yang Anda jumpai.
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita, dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang sama keluar berkat dan kutuk. Saudara-saudaraku, hal ini tidak boleh demikian terjadi.

Sumber: Renunganhidup.com

Monday, 17 December 2012

Cerita Inspiratif : Sudahkah Kita Siap

Cerita nyata ini berasal dari Inggris. Ini adalah cerita seorang pemuda yang bernama George yang jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Mary.

Mary dan George bersiap untuk menikah, tetapi Perang Dunia II muncul dan George tiba-tiba dipanggil untuk ikut berperang. Menyadari bahwa ini dapat berarti kematian bagi George, ia memutuskan bahwa mereka akan menunda pernikahan sampai ia kembali dengan selamat. Maka George meminta, �Mary, tolong tunggu saya. Setelah perang selesai, saya akan datang kembali dan kita akan menikah�. Mary setuju.

Minggu-minggu dan bulan-bulan berlalu dengan surat George yang datang dan tetap membuat hati Mary berseri-seri. Tetapi tiba-titba surat berhenti datang. Satu minggu, dua minggu, tiga minggu, empat minggu, berminggu-minggu berlalu dan tidak ada surat lagi. Akhirnya, keluarga menerima komunikasi dari tentara bahwa George hilang dalam peperangan dan dipercaya sudah meninggal.

Hati Mary hancur. Ia tidak percaya bahwa George telah pergi. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sekuat apapun ia mancoba untuk meninggalkan rasa kehilangan, ia tidak dapat melupakan George dalam pikiran dan hatinya. Setelah beberapa bulan, ia pulang dari pekerjaan suatu malam dan berkata pada ibunya, �Ibu, saya sungguh sedang tidak bergairah. Saya ingin pergi ke kamar sendirian. Tolong jangan biarkan ada yang mengganggu saya.� Ia menutup pintu dan mengambil semua surat George dari laci. Berbaring di ranjang ia mulai membaca surat-surat itu lagi, satu demi satu, dan ia mulai menangis. Ia mengambil foto George dari laci, begitu tampan dalam seragam, dan memegangnya sementara terus membaca surat dan menangis.

Untuk pertama kali sejak berita kehilangannya, ia mengambil gaun pengantin yang sudah dibeli sebelum George pergi. Ia memakainya dan berdiri di depan cermin melihat dirinya begitu sempurna dalam gaunnya, memegang foto George dan surat, dan hatinya menangis tersedu-sedu.

Di lantai bawah, terdengar ketukan di pintu dan ibunya membukakan pintu. Ia membuka pintu dan jantungnya terkesiap. �George!� ia terperangah. �Apa yang kamu lakukan di sini?�

George berkata, �Ibu, apakah Mary ada di rumah?

�Ya, tetapi, George, kamu� kamu� bukannya kamu sudah meninggal!�, kata sang ibu.

Saya, ah� tidak� saya baik-baik aja. Beritahu saya, apakah Mary sudah menikah?�, tanya george.

�Belum, tetapi George, apa yang telah terjadi? Kami� kami� mendengar� �, kata sang ibu tergagap-gagap.

George memotong dengan lembut dan berkata, �Ibu, jika Mary belum menikah, bolehkah saya melihatnya?� Ketika sang ibu melangkah ke samping dan hendak menuju kamar Mary, George mendahului menaiki tangga. Di Inggris, beberapa lubang kunci begitu besar hingga anda dapat mengintip melaluinya, dan sewaktu George melihat melalui lubang kunci, ia terkejut dengan apa yang dia lihat. Di sana Mary berdiri, sama cantiknya dengan yang ia dapat ingat, memakai gaun pengantin, fotonya di tangan, dan surat di tangan yang lain. Ia membuka pintu dan berkata dengan lembut. �Mary!� Mary berbalik melihat dia, terkejut dan kemudian berteriak, �Georgie!� Mary memeluknya� dan saya tidak dapat meneruskan cerita kecuali memberitahu Anda bahwa George merogoh ke dalam kantong, mengeluarkan kertas yang terlipat. �Mary, � ia berkata, �dari semua surat yang kamu tuliskan, surat ini yang paling berharga. Saya selalu membawanya melalui segala sesuatu. Bunyi surat ini,�

"Georgi sayang, saya mencintaimu. Saya mencintaimu. Saya mencintaimu. Dan sewaktu kamu pulang, saya akan siap�

"Sayang, saya tidak tahu kamu sesiap ini! �, kata george terharu.

- Zacharia, Ravi. �I, Isaac, take Thee Rebekah� -

Sudahkah kita siap, ketika Tuhan Yesus datang kembali kedua-kalinya? Lebih dari Mary menanti George, sepatutnya kita siap ketika Ia datang.

Sumber : http://renunganhidup.com

Tuesday, 11 December 2012

Cerita Inspiratif : Bahagialah Menjadi Diri Sendiri

Ketika ku berpikir hidup ini terlalu sulit atau aku yang terlalu lemah, kehilangan arah, tiada pegangan dan merasa ditinggalkan, aku memutuskan untuk mengakhiri penderitaan ini dengan melompat dari atas apartemenku
1 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
aku melihat di jendela lantai 10, pasangan yang saling mencintai itu saling memukul
2 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
pada lantai 9, aku melihat peter yang tegar dan kuat itu menangis
3 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
pada lantai 8, Ah mei menemukan tunangannya bercinta dengan teman baiknya
4 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
sedangkan di lantai 7, Dan sedang menelan obat anti depresinya
5 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
di lantai 6, Heng yang pengangguran masih membeli 7 koran setiap hari untuk mencari pekerjaan
6 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
di lantai 5, tuan wong yang terhormat itu mengenakan pakaian dalam isterinya
7 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
sedangkan di lantai 4, rose sedang bertengkar dengan kekasihnya
8 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
dan aku melihat kakek tua di lantai 3 menunggu kedatangan seseorang
9 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
dan di lantai 2, aku melihat lili meratapi foto suaminya yang hilang setengah tahun lalu
10 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
dan aku tersadar, sebelum aku melompat dari atas apartemen, aku pikir akulah orang yang paling sial
11 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
sekarang aku sadar, setiap orang punya masalah dan jalan keluarnya masing masing
12 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
setelah aku melihat semuanya, aku tersadar bahwa masalahku belum apa apa dibanding mereka
13 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
dan semua orang tadi melihatku sekarang .. .
14 Bahagialah Menjadi Diri Sendiri
setelah mereka melihatku, mungkin mereka berpikir bahwa mereka masalah mereka tidak terlalu buruk.

bersyukurlah atas apa yang kita miliki, karena kebahagiaan adalah milik semua orang yang mau bersyukur.

Sumber : http://renunganhidup.com

Wednesday, 5 December 2012

Cerita Inspiratif : Jangan Terlalu Cepat Menilai Seseorang

Kisah di musim dingin ( true story, seperti temuat dalam Xia Wen Pao, 2007 )

Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun, Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lain.

Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru. Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan.Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi ? Mereka harus dapat uang untuk makan. Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.

Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa.. Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah. Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei.

Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya. Isinya sebungkus kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih berantakan namun tetap terbaca *,�Hi..hi..hi. . mama pasti lupa. Ini hari istimewa buat mama. Aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah. Uangku tidak cukup untuk membeli biskuit ukuran besar. Hi�hi�hi.. mama selamat ulang tahun.�

Ingatlah, jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita, karena persepsi kita belum tentu benar adanya.

Sumber : http://renunganhidup.com

Friday, 30 November 2012

Cerita Inspiratif Kristen : Kisah Mengharukan Bocah dan Perampok

Moore adalah seorang dokter terkenal dan dihormati, melalui tangannya sudah tak terhitung nyawa yang diselamatkan, dia tinggal disebuah kota tua di Prancis. 20 tahun yang lalu dia adalah seorang narapidana, kekasihnya mengkhianati dia lari kepelukan lelaki lain, karena emosinya dia melukai lelaki tersebut, maka dia dari seorang mahasiswa di universitas terkenal menjadi seorang narapidana, dia dipenjara selama 3 tahun.

Setelah dia keluar dari penjara, kekasihnya telah menikah dengan orang lain, karena statusnya sebagai bekas narapidana menyebabkannya ketika melamar pekerjaan menjadi bahan ejekan dan penghinaan. 

Dalam keadaan sakit hati, Moore memutuskan akan menjadi perampok. Dia telah mengincar di bagian selatan kota ada sebuah rumah yang akan menjadi sasarannya, para orang dewasa dirumah tersebut semuanya pergi bekerja sampai malam baru pulang kerumah, didalam rumah hanya ada seorang anak kecil buta yang tinggal sendirian.

Dia pergi kerumah tersebut mencongkel pintu utama membawa sebuah pisau belati, masuk kedalam rumah, sebuah suara lembut bertanya, �Siapa itu?� Moore sembarangan menjawab, �Saya adalah teman papamu, dia memberikan kunci rumah kepadaku.�

Anak kecil ini sangat gembira, tanpa curiga berkata, �Selamat datang, namaku Kay, tetapi papaku malam baru sampai ke rumah, paman apakah engkau mau bermain sebentar dengan saya?� Dia memandang dengan mata yang besar dan terang tetapi tidak melihat apapun, dengan wajah penuh harapan, di bawah tatapan memohon yang tulus, Moore lupa kepada tujuannya, langsung menyetujui.

Yang membuat dia sangat terheran-heran adalah anak yang berumur 8 tahun dan buta ini dapat bermain piano dengan lancar, lagu-lagu yang dimainkannya sangat indah dan gembira, walaupun bagi seorang anak normal harus melakukan upaya besar sampai ke tingkat seperti anak buta ini.

setelah selesai bermain piano anak ini melukis sebuah lukisan yang dapat dirasakan didalam dunia anak buta ini, seperti matahari, bunga, ayah-ibu, teman-teman, dunia anak buta ini rupanya tidak kosong, walaupun lukisannya kelihatannya sangat canggung, yang bulat dan persegi tidak dapat dibedakan, tetapi dia melukis dengan sangat serius dan tulus.

�Paman, apakah matahari seperti ini?� Moore tiba-tiba merasa sangat terharu, lalu dia melukis di telapak tangan anak ini beberapa bulatan, �Matahari bentuknya bulat dan terang, dan warnanya keemasan.�

�Paman, apa warna keemasan itu?� dia mendongakkan wajahnya yang mungil bertanya, Moore terdiam sejenak, lalu membawanya ketempat terik matahari, �Emas adalah sebuah warna yang sangat vitalitas, bisa membuat orang merasa hangat, sama seperti kita memakan roti yang bisa memberi kita kekuatan.�

Anak buta ini dengan gembira dengan tangannya meraba ke empat penjuru, �Paman, saya sudah merasakan, sangat hangat, dia pasti akan sama dengan warna senyuman paman.� Moore dengan penuh sabar menjelaskan kepadanya berbagai warna dan bentuk barang, dia sengaja menggambarkan dengan hidup, sehingga anak yang penuh imajinatif ini mudah mengerti. Anak buta ini mendengar ceritanya dengan sangat serius, walaupun dia buta, tetapi rasa sentuh dan pendengaran anak ini lebih tajam dan kuat daripada anak normal, tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat.

Akhirnya, Moore teringat tujuan kedatangannya, tetapi Moore tidak mungkin lagi merampok. Hanya karena kecaman dan ejekan dari masyarakat dia akan melakukan kejahatan lagi, berdiri di hadapan Kay dia merasa sangat malu, lalu dia menulis sebuah catatan untuk orang tua Kay,

�Tuan dan nyonya yang terhormat, maafkan saya mencongkel pintu rumah kalian, kalian adalah orang tua yang hebat, dapat mendidik anak yang demikian baik, walaupun matanya buta, tetapi hatinya sangat terang, dia mengajarkan kepada saya banyak hal, dan membuka pintu hati saya.�

Tiga tahun kemudian, Moore menyelesaikan kuliahnya di universitas kedokteran, dan memulai karirnya sebagai seorang dokter.

Enam tahun kemudian, dia dan rekan-rekannya mengoperasi mata Kay, sehingga Kay bisa melihat keindahan dunia ini, kemudian Kay menjadi seorang pianis terkenal, yang mengadakan konser ke seluruh dunia, setiap mengadakan konser, Moore akan berusaha menghadirinya, duduk disebuah sudut yang tidak mencolok, mendengarkan music indah menyirami jiwanya yang dimainkan oleh seorang pianis yang dulunya buta.

Refleksi:
Ketika Moore mengalami kekecewaan terhadap dunia dan kehidupannya, semangat dan kehangatan Kay kecil yang buta ini yang memberikan kehangatan dan kepercayaan diri kepadanya, Kay kecil yang tinggal didalam dunia yang gelap, sama sekali tidak pernah putus asa dan menyia-nyiakan hidupnya, dia membuat orang menyadari betapa besar vitalitas dalam hidup ini, vitalitas dan semangat ini menyentuh ke dasar hati Moore.

Cinta dan harapan akan dapat membuat seseorang kehilangan niat melakukan kejahatan, sedikit harapan mungkin bisa menyembuhkan seorang yang putus asa, atau bahkan bisa mengubah nasib kehidupan seseorang atau kehidupan banyak orang, seperti Moore yang telah membantu banyak orang, ketika mengalami putus asa maka bukalah pintu hatimu, maka cahaya harapan akan menyinari hatimu.

Sumber : http://renunganhidup.com

Tuesday, 27 November 2012

Cerita Inspiratif : Perdebatan Minuman

Di sebuah restoran, adalah kopi, bir, air jernih, dan teh yang saling berdiskusi, berikut diskusi mereka : 

Kopi : 
�Janganlah kamu meremehkan secangkir kopi kecil seperti saya. Hargaku cukup mahal. Orang yang minum saya mendapatkan hasil menakjubkan. Jiwa mereka jadi enteng dan rasa lelah pun akan hilang sehingga tidak lagi ngantuk� 

Bir :
�Mana bisa kopi dibandingkan dengan air seperti saya. Bir adalah minuman terbaik di dunia. Setelah minum, orang akan menjadi bersahabat dan romantis. Selain itu, bir lebih mahal dari kopi, bisa 8x lipat dari harga kopi. Belum termasuk tip lho!�

Kopi : 
�Oke.. Walaupun saya bukan yang terbaik, saya lebih baik dari yang lain. Paling tidak saya harus bertanya kepada segelas air jernih untuk lebih meyakinkan. Ia hanya minuman gratis di meja ini. Ia tidak berharga sama sekali. Haha.. Menggelikan!�

Air jernih : 
�Jangan memandang rendah saya. Walaupun saya lebih tak berharga dibanding kalian dalam restoran ini, di gurun pasir saya adalah minuman yang paling menyenangkan� 

Teh :
�Air jernih masuk akal. Ijinkanlah saya, Merk Special teh Oo Long memberikan penjelasan. Di dunia ini, tidak ada perbedaan nyata atas segala sesuatu yang berharga. Segalanya berharga dan indah apa adanya. Dalam batas-batas nilai uang, teh yang bagus, seperti diriku berharga Rp.50.000.-/ons. Saya tidaklah lebih murah dari kalian berdua. Banyak orang tak peduli pada kopi dan bir, tapi mempunyai minat khusus pada diriku. Dalam menulis dan berpikir, secangkir kopi adalah teman yang baik. Saat bergaul dan perayaan, segelas bir yang baik akan terasa begitu menyenangkan. Dan untuk menghilangkan haus dan menambah cairan tubuh, air jernih adalah yang penting sebagai penyelamat hidup. Maka itu, segala sesuatu di dunia ini memiliki kualitas unik masing-masing. Tak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain. Bila kamu air, perankanlah air sebaik-baiknya. Bila kamu kopi, perankanlah kopi sebaik-baiknya� 

Segala sesuatu adalah diri sendiri, tak perlu memutuskan baik vs buruk. Jika kamu adalah segelas air jernih, jangan merasa rendah diri. Air mempunyai artinya sendiri dan kita harus menjadi diri sendiri Read More : Perdebatan Minuman

Sumber : http://renunganhidup.com


Thursday, 22 November 2012

Cerita Inspiratif : Pentingnya Sebuah Proses

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran� �Oh Ayah, ayah� kata sang anak�

�Ada apa?� tanya sang ayah�..

�Aku capek, sangat capek� Aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek�aku mau menyontek saja!"

"Aku capek. sangat capek... Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja!"

"Aku capek, sangat capek� Aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung�aku ingin jajan terus!"

"Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati..."

"Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku�

"Aku capek ayah, aku capek menahan diri�aku ingin seperti mereka� mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah!" sang anak mulai menangis�

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata "Anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu�, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang� Lalu sang anak pun mulai mengeluh."ayah mau kemana kita?? Aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang� aku benci jalan ini ayah�. Sang ayah hanya diam. 

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang�

�Wwaaaah� tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!� sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

�Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah� ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya. "Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah�?�

"Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?�

"Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu�

"Ooh� berarti kita orang yang sabar ya yah?"

"Nah, akhirnya kau mengerti�

"Mengerti apa? aku tidak mengerti�

"Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi� bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga� dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku�

"Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar �

"Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat� begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi� ingatlah anakku� ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri� maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri� seorang pemuda yang kuat, yang tetap tabah dan teguh karena ia tahu ada Tuhan besertanya, maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang� maka kau tau akhirnya kan?�

"Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini � sekarang aku mengerti � terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar� Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya. 

Sumber : http://renunganhidup.com

Saturday, 17 November 2012

Cerita Inspiratif : Cerita Si Penjual Apel

Beberapa tahun lalu sebuah grup salesman menghadiri sebuah konfrensi di Chicago. Mereka telah berjanji kepada istri masing-masing akan tiba di rumah pada hari Jumat malam untuk makan malam bersama. Hal ini membuat mereka terburu-buru mengejar pesawat mereka sambil membawa koper-kopernya. Namun saat menuju tempat boarding pass tanpa sengaja salah seorang salesman itu menyenggol sekotak apel yang dijajakan. Apel-apel itu berhamburan kemana-mana. Namun para salesman itu tetap bergegas mengejar pesawat mereka, karena jika tidak maka mereka akan terlambat. 

Tapi satu orang diantara mereka berhenti. Dia berhenti sejenak dan mengambil nafas dalam-dalam, dia mencoba mendengarkan suara hatinya, dan ia merasakan belas kasihan pada gadis yang menjual apel-apel itu. Dia segera memberitahu teman-temannya untuk berangkat tanpa dirinya, dia meminta salah satu dari mereka untuk menghubungi istrinya bahwa ia akan terlambat pulang. Pria itu kemudian kembali ke terminal dimana apel-apel tadi berhamburan ke lantai. Pria itu bersyukur telah membuat keputusan yang benar. Gadis penjual apel itu ternyata buta! 

Gadis itu menangis, dan rasa frustasi terlihat jelas diwajahnya. Dia mencoba meraba-raba mencari apel-apelnya. Ia berseru meminta pertolongan untuk mengumpulkan barang dagangannya, namun tidak seorang pun yang peduli. Salesman itu berlutut memunguti apel itu bersama gadis itu, setelah mengumpulkannya, ia membantu menatanya kembali di meja. Saat ia melihat banyak diantara apel itu yang rusak, ia memisahkannya. Saat telah selesai, ia berkata kepada gadis itu, �Ini uang 40 dolar, tolong ambil ini untuk mengganti kerusakan yang terjadi. Apakah kamu baik-baik saja?� Gadis itu menghapus air matanya. Pria itu kemudian berkata, �Aku harap apa yang kami lakukan tidak merusak harimu sedemikian buruk.� 

Ketika pria itu hendak pergi meninggalkan gadis buta itu, gadis itu memanggilnya kembali. �Tuan..� Pria itu berbalik menatap gadis itu. �Apakah engkau Yesus?� tanya gadis itu. Pria itu hanya tertegun dan tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Perlahan dia pergi ke arah penjual tiket untuk pulang kerumahnya dengan pesawat selanjutnya. Namun pertanyaan gadis itu terus terdengar di telinganya,�Apakah engkau Yesus?� 

Refleksi:
Banyak orang di dunia ini seperti gadis itu, mereka dalam keadaan buta dan membutuhkan pertolongan. Namun kita yang telah dicelikkan oleh Yesus Kristus jarang yang mau berhenti sejenak dan menolong mereka. Jika kita menyatakan mengenal Yesus, seharusnya kita berjalan dan hidup sebagaimana Yesus hidup. Sehingga ketika kehidupan seseorang bersentuhan dengan hidup kita, dia dapat merasakan kasih Yesus itu. Sudahkah hidup kita mencerminkan kehidupan Yesus?

Sumber : http://renunganhidup.com

Thursday, 15 November 2012

Cerita Inspiratif : Kontes Kecantikan

Sebuah perusahaan produk kecantikan yang sukses meminta orang2 untuk mengirim surat singkat tentang wanita-wanita cantik yang mereka kenal. Dalam beberapa minggu banyak foto yang masuk ke perusahaan itu.

Salah satu surat itu menarik perhatian para karyawan perusahaan tersebut, dan surat itu pun disampaikan kepada presiden direktur. Penulisnya adalah seorang laki2 yang berasal dari keluarga broken home, dan tinggal di wilayah kumuh. Berikut ini adalah cuplikan suratnya:

"Diujung jalan, tidak jauh dari rumahku, tinggal seorang wanita cantik. aku mengunjunginya tiap hari. Ia membuatku merasa menjadi anak paling penting di dunia. Kami suka main checker dan ia mau mendengarkan masalah-masalahku. Ia bisa memahamiku dan kalau aku pulang, ia selalu berseru dari gerbang kalo ia bangga akan diriku.

Si anak mengakhiri suratnya dan berkata �Di foto ini bisa dilihat bahwa dialah wanita yang paling cantik bagiku, mudah2an aku punya istri secantik dia nanti�. Merasa terkesan oleh suratnya sang Presiden direktur minta melihat foto wanita tersebut. Sekretarisnya menyodorkan foto wanita tua yang ompong, duduk sambil tersenyum di sepatu roda. Rambutnya yang jarang dan beruban disanggul ke belakang. Binar2 di matanya menutupi kerut di wajahnya.

�Kita tidak bisa menggunakan foto ini�, kata sang Presiden direktur sambil tersenyum. �sebab ia bisa menunjukkan pada dunia bahwa untuk menjadi cantik, orang tidak perlu menggunakan produk kita

Sumber : http://renunganhidup.com

Saturday, 10 November 2012

Cerita Inspiratif : Mandor dan Pekerjanya

Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja dibawah. Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaanya dan bisingnya alat bangunan. Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh keatas, dilemparnya uang 1000an yg jatuh tepat di sebelah si pekerja. Si pekerja hanya memungut uang 1000 dan melanjutkan pekerjaanya.

Sang mandor akhirnya melemparkan 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah sebentar ke atas. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang 100.000 dan kembali bekerja. Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yg tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.

Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita. Tuhan selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk bekerja. Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur. Jadi terkadang kita mendapatkan batu kecil (sebagai peringatan) agar kita mau menoleh kepada Tuhan. Tidak hanya itu, manusia yang terlalu sibuk melakukan hal dosa, mengacuhkan suara Tuhan, sehingga Ia mengirimkan �batu kecil� tersebut

Aku mau dia dipenjara (dipukul), tapi Aku tak mau dia masuk kedalam siksaan neraka kekal 
"The Encounter"

Sumber : http://renunganhidup.com

Tuesday, 6 November 2012

Cerita Inspiratif : Tamparan Untuk Si Penari

Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari sangat menonjol dibanding dengan rekan-rekannya, sehingga dia seringkali menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan. Dia berpikir, dengan apa yang dimilikinya saat ini, suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepukan kepadanya.

Suatu hari, dikotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal dari luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat,dan dari tangan dinginnya telah banyak dilahirkan penari-penari kelas dunia. Gadis muda ini ingin sekali menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tersebut, bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya. Akhirnya kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari

Si gadis muda bertanya�
�Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah anda punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari ? Saya ingin tahu pendapat anda tentang tarian saya�.
�Oke, menarilah di depan saya selama 10 menit�,jawab sang pakar.
Belum lagi 10 menit berlalu, sang pakar berdiri dari kursinya, lalu berlalu meninggalkan si gadis muda begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Betapa hancur si gadis muda melihat sikap sang pakar. Si gadis langsung berlari keluar. Pulang kerumah, dia langsung menangis tersedu-sedu. Dia menjadi benci terhadap dirinya sendiri. Ternyata tarian yang selama ini dia bangga-banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan sang pakar. Kemudian dia ambil sepatu tarinya, dan dia lemparkan ke dalam gudang. Sejak saat itu, dia bersumpah tidak pernah akan menari lagi.

Puluhan tahun berlalu. Sang gadis muda kini telah menjadi ibu dengan tiga orang anak. Suaminya telah meninggal, dan untuk menghidupi keluarganya, dia bekerja menjadi pelayan dari sebuah toko di sudut jalan. Suatu hari, ada sebuah pagelaran tari yang diadakan di kota itu. Nampak sang pakar berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang pakar nampak tua, dengan rambutnya yang sudah putih. Si ibu muda dengan tiga anaknya juga datang ke pagelaran tari tersebut. Seusai acara, ibu ini membawa ketiga anaknya ke belakang panggung, mencari sang pakar, dan memperkenalkan ketiga anaknya kepada sang pakar. Sang pakar masih mengenali ibu muda ini, dan kemudian mereka bercerita secara akrab. 

Si ibu bertanya, �Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya. Ini tentang penampilan saya sewaktu menari di hadapan anda bertahun-tahun yang silam. Sebegitu jelekkah penampilan saya saat itu, sehingga anda langsung pergi meninggalkan saya begitu saja, tanpa mengatakan sepatah katapun?�
�Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus terang, saya belum pernah melihat tarian seindah yang kamu lakukan waktu itu. Saya rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Saya tidak mengerti mengapa kamu tiba-2 berhenti dari dunia tari�, jawab sang pakar.
Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. �Ini tidak adil�, seru si ibu muda. �Sikap anda telah mencuri semua impian saya. Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit. Anda seharusnya memuji saya, dan bukan mengacuhkan saya begitu saja. Mestinya saya bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan toko!�
Si pakar menjawab lagi dengan tenang �Tidak �. Tidak, saya rasa saya telah berbuat dengan benar. Anda tidak harus meminum anggur satu barel untuk membuktikan anggur itu enak. Demikian juga saya, saya tidak harus menonton anda 10 menit untuk membuktikan tarian anda bagus. Malam itu saya juga sangat lelah setelah pertunjukkan. Maka sejenak saya tinggalkan anda, untuk mengambil kartu nama saya, dan berharap anda mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi anda sudah pergi ketika saya keluar, dan satu hal yang perlu anda camkan, bahwa anda harusnya fokus pada impian anda, bukan pada ucapan atau tindakan saya. Lalu pujian? Kamu mengharapkan pujian? Ah, waktu itu kamu sedang bertumbuh. Pujian itu seperti pedang bermata dua. Ada kalanya memotivasimu bisa pula melemahkanmu, dan faktanya saya melihat bahwa sebagian besar pujian yang diberikan pada saat seseorang sedang bertumbuh hanya akan membuat dirinya puas dan pertumbuhannya berhenti. Saya justru lebih suka mengacuhkanmu, agar hal itu melecutmu bertumbuh lebih cepat lagi. Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dari keinginan saya sendiri. Tidak pantas anda meminta pujian dari orang lain. Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele. Seandainya anda pada waktu itu tidak menghiraukan apa yang terjadi dan tetap menari, mungkin hari ini anda sudah menjadi penari kelas dunia. Mungkin Anda sakit hati pada waktu itu. Sakit hati akan cepat hilang jika anda berlatih kembali. Tapi sekarang, sakit hati itu menjadi penyesalan anda hari ini yang tidak akan pernah bisa hilang selama-lamanya."

Thursday, 1 November 2012

Cerita Inspiratif : 3 Pendekar

Saya lahir tahun 78 dan dua tahun kemudian ibu saya meninggal karena suatu penyakit. Apalah yang dimiliki seorang anak umur 2 tahun ketika ditinggal ibunya kecuali tangis ketidaktahuan. Ketidaktahuan karena belum bisa berpikir tetapi telah diberi Tuhan perasaan sepi dan kehilangan.

Di sebelah utara rumah saya, tinggal seorang pemuda idiot. Dia kira-kira berumur 12 tahun ketika ibu saya meninggal. Selain itu, di sebelahnya tinggal pula seorang pemuda lain berumur 20-an tahun yang belum pernah bersekolah, tidak bisa membaca dan bekerja sebagai kusir andong(kereta/bendi). Sementara di sebelah barat rumah saya, tinggal pemuda yang juga berumur 20-an tahun, terbelakang, bodoh dan harus keluar dari kelas I SD karena tak bisa mengikuti pelajaran sedikitpun.

Sebagai anak berumur 2 tahun, tentu saja saya belum begitu mengenal mereka. Tetapi seiring waktu, saya mulai tahu bahwa merekalah sahabat terbaik dalam hidup saya. Akal saya yang semakin terasah ketika berumur 5 tahun dan ingatan yang semakin kuat mematri kenangan saya dengan 3 orang hebat dalam hidup saya tersebut. Merekalah yang saya sebut sebagai 3 pendekar dalam hidup saya. Tiga orang yang sama-sama terbelakang, tidak bisa membaca dan sering dianggap "agak kurang" (bahasa halus untuk sedikit gila) oleh tetangga-tetangga, tenyata merupakan penyelamat hidup saya.

Pemuda pertama, anak belasan tahun yang saya tahu dipanggil Adek, idiot dan selalu mengeluarkan air liur dari mulutnya. Karena tak pernah memiliki teman bermain, saya lah yang selalu dipandangnya dari jendela rumah. Ketika semua orang mengusir dan anak-anak lain takut untuk mendekat, dia mencoba mengenal saya. Dialah yang kemudian merawat saya, karena ketiadaan ibu dan ayah yang terlalu jarang di rumah. Anak idiot itulah yang mengajari saya bermain,membuatkan wayang suket, mencari kodok di sawah, berendam dikali atau menonton karnaval 17 Agustus yang tiap tahun diadakan di kota kecamatan.

Pemuda dua puluhan tahun yang menjadi kusir andong tadi bernama Gandul. Keterbelakangannya justru menjadi sumber kebaikan hati. Setiap hari, begitu
pulang dari bekerja, dia selalu menyisihkan uang Rp 50-100 di bawah jok andongnya. Uang itu khusus disediakan untuk saya, anak SD yang tak pernah lagi menerima uang saku dari ayahnya. Selama bertahun-tahun, Gandul melakukan itu karena tahu bahwa saya tak pernah bisa jajan jika dia lupa menyisihkan. Dia juga yang mengajak saya jalan-jalan, menjadi kernet andong atau bersuka dengan kudanya.

Pemuda ketiga bernama Darsio, karena tak juga bisa melakukan apa yang dilakukan kawan-kawannya, dia dikeluarkan dari sekolah. Mulai itulah dia mendekati saya, mengajak saya bermain di kebunnya yang luas. Mencarikan buah apapun yang saya inginkan. Jika saya lagi kepingin pisang, dia akan mencarinya. Begitu pula ketika saya minta kelapa muda di satu siang yang panas, dia akan mengajak saya ke kebun dan memetikkan beberapa. Darsio mengajari saya berenang, kadang berpetualang seharian ke tempat-tempat yang jauh, berjalan kaki dan melatih keberanian saya. Karena sebelumnya saya memang terlalu penakut dan mudah menangis. Agar tubuh saya kuat, dia juga memberi segelas susu kedelai dari pabrik tahu milik orang tuanya hampir setiap hari.

Ketiga orang itu, 3 pendekar yang mengisi hidup masa kecil saya. Menemani dengan tulus sehingga kini saya bisa berpikir bahwa Tuhan memang mengambil ibu saya, tetapi Dia mengirimkan 3 orang hebat dalam hidup saya. Ketiganya terbelakang, tidak sekolah, tak bisa membaca, bahkan dua diantaranya sampai kini tak punya istri. Tetapi merekalah yang mengajari saya banyak hal, menemani tahun-tahun sepi, membantu saya siap untuk mandiri.

Kini saya 24 tahun dan akan segera menyelesaikan kuliah. Karena pengalaman hidup itulah saya bisa bertahan hingga sekarang, merantau, mandiri, dan memiliki pandangan positif terhadap makluk ciptaan Tuhan seperti apapun adanya. Untunglah saya dibesarkan oleh 3 orang idiot dan bukannya 3 orang profesor, 3 orang kaya, atau 3 bisnisman. Sehingga saya bisa memaknai hubungan antar manusia, bukan karena kapasitas intelektual, materi atau kesuksesan. Bagi saya, ketulusan untuk memberi dan sikap menjadi manusia seutuhnya itu lebih penting. Berkah dari 3 pendekar hebat, dan karena itulah saya selalu beranggapan, seperti apapun kondisinya, hidup kita diciptakan Tuhan sangat indah. Kalau mata kita memandangnya dengan indah pula.

Sunday, 28 October 2012

Cerita Inspiratif : Jean Dominique Bauby

The Bubble and the Butterfly, Kisah Pemimpin Redaksi ELLE

Rasanya kita semua tidak kenal dengan orang yang bernama Jean-Dominique Bauby, kecuali Anda perempuan dan berbahasa Perancis atau suka membaca majalah bernama Elle. Ia pemimpin redaksi Elle. Tahun 1996 ia meninggal dalam usia 45 tahun setelah menyelesaikan memoarnya yang "ditulisnya" secara sangat istimewa dan diberinya judul Le Scaphandre et le Papillon (The Diving Bell and Butterfly).

Tahun 1995 ia terkena stroke yang menyebabkan seluruh tubuhnya lumpuh. Ia mengalami apa yang disebut 'locked-in syndrome', kelumpuhan total yang disebutnya 'seperti pikiran di dalam botol'.

Memang ia masih dapat berpikir jernih tetapi sama sekali tidak bisa berbicara maupun bergerak. Satu-satunya otot yang masih dapat diperintahnya adalah kelopak mata kirinya. Jadi itulah caranya berkomunikasi dengan para perawatnya, dokter rumah sakit, keluarga dan temannya.

Mereka menunjukkan huruf demi huruf dan si Jean akan berkedip bila huruf yang ditunjukkan adalah yang dipilihnya. "Bukan main", kata Anda. Ya,itu juga reaksi semua yang membaca kisahnya.

Buat kita, kegiatan menulis mungkin sepele dan menjadi hal yang biasa. Namun, kalau kita disuruh "menulis" dengan cara si Jean, barangkali kita harus menangis dulu berhari-hari.

Betapa mengagumkan tekad dan semangat hidup maupun kemauannya untuk tetap menulis dan membagikan kisah hidupnya yang begitu luar biasa. Ia meninggal 3 hari setelah bukunya diterbitkan. Jadi, "Berapapun problem dan stress dan beban hidup kita semua, hampir tidak ada artinya dibandingkan dengan si Jean!"

Apa yang a.l. ditulisnya di memoarnya itu?
"I would be the happiest man in the world if I could just properly swallow the saliva that permanently invades my mouth".

Bayangkan, menelan ludah pun ia tak mampu :-(. Jadi kita yang masih bisa makan bakmi, atau indomie yang Rp 3.500 saja, seharusnya sudah berbahagia 100 kali lipat dibanding si Jean. Kita bahkan senantiasa mengeluh, setiap hari, sepanjang tahun. We are the constant whiners.

Apa lagi yang dikerjakan Jean di dalam kelumpuhan totalnya selain menulis buku? Ia mendirikan suatu asosiasi penderita 'locked-in syndrome' untuk membantu keluarga penderita. Ia juga menjadi "bintang film" alias memegang peran di dalam suatu film yang dibuat TV Perancis yang menceritakan kisahnya. Ia merencanakan buku lainnya setelah ia selesai menulis yang pertama. Pokoknya ia hidup seperti yang dikehendaki to celebrate life', to do something good for others. (Untuk 'merayakan' kehidupan, untuk melakukan kebaikan bagi orang lain)

Jadi, betapapun kemelutnya keadaan kita saat ini, mereka yang sedang stress berat, mereka yang sedang berkelahi baik dengan diri sendiri maupun melawan orang lain atau anggota keluarga, mereka yang sedang tidak bahagia karena kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi, mereka yang jalannya masih terpincang-pincang karena baru saja terinjak paku, mereka yang sedang di-PHK, Saya yakin kita masih bisa menelan ludah.

Semoga kita semua tidak terus menjadi whiner, pengeluh abadi, manusia yang sukar puas.

Kata orang bijak, "Think and Thank", berfikirlah dan kemudian bersyukurlah.

Tuesday, 23 October 2012

Cerita Inspiratif : Kisah Pengusaha Yang Dijemput Malaikat

Kisah Pengusaha Yang di Jemput Malaikat � Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, �kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!

�Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . � kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, �apakah besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit�.

Dengan lembut si Malaikat berkata, �anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu�.

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Dilayar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka�.

Kata Malaikat, �aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu�

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh,� Tuhan, aku tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tau dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalau pun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.� dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat�.

Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini... timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya, �apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?�

Jawab si Malaikat,�� ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogant, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah�.

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, �anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00?.
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu?. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.

Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tau tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.

Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.

Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.