Latest News

Showing posts with label Doa. Show all posts
Showing posts with label Doa. Show all posts

Sunday, 30 December 2012

Apa pengertian doa dan meditasi? Apa beda keduanya?


Apa pengertian doa dan meditasi? Apa beda keduanya?

Katekismus Gereja Katolik mengajarkan beberapa pengertian tentang doa, demikian:
KGK 2558    �. Umat beriman harus percaya kepada rahasia ini [rahasia iman], merayakannya dan hidup darinya dalam satu hubungan yang hidup dan pribadi dengan Allah yang hidup dan benar. Hubungan ini adalah doa.
APA ITU DOA?
�Bagiku doa adalah ayunan hati, satu pandangan sederhana ke surga, satu seruan syukur dan cinta kasih di tengah percobaan dan di tengah kegembiraan� (Teresia dari Anak Yesus, ms. autob. 25r).
KGK 2559    �Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik� (Yohanes dari Damaskus, f.o.3,24). Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau �dari jurang� (Mzm 130:1) hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan (Bdk. Luk 18:9-14). Kerendahan hati adalah dasar doa, karena �kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa� (Rm 8:26). Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis (Bdk.Agusfinus, serm. 56,6,9.. 2613, 2736).
KGK     Doa adalah kehidupan hati yang baru. Ia harus tetap menjiwai kita. Tetapi kita cenderung melupakan Dia, yang adalah kehidupan dan keseluruhan kita. Karena itu bapa-bapa rohani � dalam kaitan dengan buku Ulangan dan para nabi � menuntut doa sebagai �satu peringatan akan Allah�, satu pembangkitan kembali �ingatan hati�. �Kita harus lebih sering mengenangkan Allah, daripada bernapas� (Gregorius dari Nasianse, or. theol. 1,4). Tetapi kita tidak dapat berdoa �setiap saat�, kalau kita tidak berdoa dengan sadar pada waktu tertentu. Saat-saat ini merupakan puncak doa Kristen, karena kedalamannya dan lamanya.
KGK 2699    Tuhan membimbing semua manusia pada jalan dan dengan cara yang berkenan kepada-Nya. Setiap warga beriman menjawabnya dengan keputusan hatinya dan dengan bentuk ungkapan doa pribadinya. Tetapi tradisi Kristen mempertahankan tiga bentuk pokok ungkapan kehidupan doa: doa lisan (doa vokal/ dengan kata-kata), doa renung (meditasi), dan doa batin (kontemplasi). Ketiganya mempunyai ciri khas yang sama ialah ketenangan hati. Kewaspadaan yang memelihara Sabda Allah dan membuat kita hidup di hadirat Allah, menjadikan ketiga bentuk ungkapan itu puncak-puncak kehidupan doa.
Maka, menurut Katekismus, meditasi atau doa renung, merupakan salah satu jenis doa. Selanjutnya tentang meditasi (doa renung), Katekismus mengajarkan:
KGK 2705    Doa renung, meditasi, pada dasarnya adalah satu pencarian. Roh mencari agar mengerti alasan dan cara kehidupan Kristen, agar dapat menyetujui dan menjawab apa yang dikehendaki Tuhan. Untuk itu, ia membutuhkan perhatian yang sangat sulit dipertahankan. Biasanya kita mencari bantuan pada sebuah buku. Tradisi Kristen memberi satu pilihan yang sangat luas: Kitab Suci, terutama Injil, ikon, teks-teks liturgis untuk hari bersangkutan, tulisan-tulisan dari bapa-bapa rohani, kepustakaan rohani, buku besar yakni ciptaan dan sejarah, terutama halaman yang dibuka pada �hari ini�.
KGK 2706    Merenungkan apa yang sudah kita baca, berarti kita bertemu dengannya dan menjadikannya milik kita. Dengan cara demikian buku kehidupan kita dibuka: inilah peralihan dari pikiran kepada kenyataan. Sesuai dengan kerendahan hati dan iman, kita menemukan dan menilai di dalam meditasi gerakan-gerakan hati. Kita harus melakukan kebenaran, supaya datang kepada terang. �Tuhan, apakah yang Engkau kehendaki? Apakah yang harus aku lakukan?
KGK 2707    Metode-metode meditasi sangat beragam seperti halnya guru-guru rohani. Seorang Kristen harus bermeditasi secara teratur. Kalau tidak, ia akan menyerupai jalan atau tanah yang berbatu-batu atau yang penuh dengan duri-duri, sebagaimana dikatakan dalam perumpamaan penabur. Tetapi satu metode hanyalah merupakan satu penuntun; yang terpenting ialah maju bersama Roh Kudus menuju Yesus Kristus, jalan doa satu-satunya.
KGK 2708    Meditasi memakai pikiran, daya khayal, gerak perasaan dan kerinduan. Usaha ini penting untuk memperdalam kebenaran iman, untuk menggerakkan pertobatan hati dan memperkuat kehendak guna mengikuti Kristus.Doa Kristen terutama berusaha untuk bermeditasi tentang �misteri Kristus�, sebagaimana terjadi waktu pembacaan Kitab Suci, �lectio divina�, dan pada doa rosario. Bentuk renungan doa ini mempunyai nilai yang besar; tetapi doa Kristen harus mengejar lebih lagi: perkenalan akan kasih Yesus Kristus dan persatuan dengan Dia.
Katekismus meringkas pengertian tentang doa, doa lisan, meditasi dan kontemplasi demikian:
KGK 2720    Gereja mengundang umat beriman untuk berdoa secara teratur: dalam doa-doa harian, ibadat harian, Ekaristi mingguan, dan pada pesta-pesta dalam tahun Gereja.
KGK 2721    Tradisi Kristen mengenal tiga cara utama ungkapan kehidupan doa: doa lisan, doa renung, dan doa batin. Ketiganya menuntut ketenangan hati.
KGK 2722    Doa lisan, yang berdasarkan kesatuan badan dan jiwa dalam kodrat manusia, menghubungkan badan dengan doa hati menurut contoh Yesus, yang berdoa kepada Bapa-Nya, dan yang mengajar murid-murid-Nya doa Bapa Kami.
KGK 2723    Doa renung, meditasi adalah mencari dalam doa. Doa ini mencakup juga pikiran, daya khayal, gerak hati, dan kerinduan. Ia hendak menghubungkan pandangan penuh iman dari orang bermeditasi dengan kenyataan kehidupan kita.
KGK 2724    Doa batin adalah ungkapan sederhana tentang misteri doa. Ia memandang Yesus dengan penuh iman, mendengarkan sabda Allah, dan mencintai tanpa banyak kata. Ia mempersatukan kita dengan doa Kristus, sejauh ia mengikutsertakan kita dalam misteri-Nya.
Maka doa renung (meditasi) Kristiani merupakan salah satu bentuk doa, yang menggunakan pikiran, daya khayal, gerak rasa dan kerinduan tentang misteri Kristus, sebagaimana dapat kita baca dan renungkan dari Kitab Suci, maupun pada doa Rosario. Tujuan meditasi ini adalah agar kita dapat semakin merenungkan iman kita, agar kita semakin mengenal dan bersatu dengan Tuhan, dan mengenali apa yang menjadi kehendak-Nya dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat menjawab/ menanggapinya. Di masa ini ada pula kelompok orang-orang yang melakukan meditasi, namun yang menjadi subyek permenungan bukanlah iman Kristiani ataupun misteri Kristus. Meditasi yang semacam ini tidak dapat disebut sebagai doa, sebab menurut definisinya, doa merupakan suatu pandangan ke surga, ataupun permenungan akan iman kita, sehingga selalu melibatkan Tuhan sebagai fokus pandangan batin kita.
Selanjutnya, untuk membaca beberapa contoh meditasi yang diajarkan oleh St. Ignatius dari Loyola, silakan klik di sini.
Sedangkan selanjutnya perbedaan antara meditasi dan kontemplasi, silakan klik di sini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

Bagaimana agar tidak lupa kepada Tuhan dalam keseharian kita ?


Kita semua memang harus berjuang setiap hari agar tidak �lupa� akan Tuhan. Sebab walaupun mulut kita sering mengucapkan kita mengasihi Tuhan, namun di dalam perbuatan, sering kita gagal mewujudkannya. Contoh yang sederhana ialah di dalam keseharian kita sering �lupa� kepada-Nya, atau tepatnya lebih banyak memperhatikan diri sendiri dan kehendak sendiri daripada Tuhan dan kehendak-Nya. Singkatnya, kita cenderung lebih �cinta diri� ketimbang �cinta Tuhan�.
Tulisan �Refleksi Praktis tentang Kekudusan�, silakan klik- mungkin dapat membantu, namun memang benar bahwa untuk senantiasa ingat akan Tuhan kita harus membawa serta Dia di dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini adalah tips sederhana yang mungkin dapat diterapkan, yang pada dasarnya melibatkan Tuhan di dalam segala hal yang kita lakukan setiap hari, baik pada saat yang senang ataupun susah:
1) Usahakan bangun lebih pagi setiap hari, dan awali dengan ucapan syukur. Pajanglah gambar Yesus di kamar tidur, atau di dekat tempat tidur kita, sehingga begitu kita terjaga/ terbangun, Yesuslah yang kita ingat terlebih dahulu. Begitu kita mengingatNya, kita mengucap syukur, bahwa kita diberi karunia �hidup� hari itu.
2) Jangan lupa, mohonlah di dalam doa pagi, �Tuhan, bantulah aku untuk lebih mengingat Engkau hari ini.�
3) Sediakanlah �pojok doa�/ tempat berdoa di rumah. Letakkanlah di situ Kitab suci, buku doa/ renungan, rosario dan salib Tuhan Yesus.
4) Sediakan waktu secara khusus untuk berdoa (pagi dan malam) dan merenungkan bacaan harian hari itu, misalnya 1/2 jam sehari. Jika dirasakan kurang dapat ditambahkan kemudian hingga 1 jam atau lebih. Carilah waktu yang paling baik, jangan mengambil waktu terlalu malam, supaya tidak ngantuk dan terburu-buru. Lakukan doa hening, doa Yesus, atau doa lain, seperti Ibadat harian/Liturgy of the Hour, atau doa rosario sambil merenungkan peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus (Gembira, Terang, Sedih, Mulia), ataupun doa spontan.
5) Ambillah sepenggal ayat/ kata dari bacaan Kitab suci hari itu, dan ulangi dalam batin sepanjang hari. Seperti misalnya kita terkesan dengan kata, �menghasilkan buah yang baik� (Luk 6:43). Doakanlah terus, �Tuhan, bantu aku agar aku menghasilkan buah yang baik hari ini.�
6) Jika mengendarai mobil, pasanglah kaset/ CD rohani, entah berupa lagu-lagu, ataupun doa rosario, atau jika ada/ memungkinkan dengarkanlah siaran radio Katolik.
7) Temukanlah Tuhan dalam hal-hal yang biasa dan rutin. Untuk ini mari kita teliti, kegiatan apa yang paling mendominasi hari-hari kita: Misalnya, jika kita bekerja di kantor, begitu sampai di meja kerja, ucapkanlah syukur. Jika mengalami kesulitan dalam pekerjaan, ucapkanlah, �Tuhan, kasihanilah aku.� Jika mengalami pujian dan berkat, �Tuhan, terima kasih, Engkau sungguh ajaib.�
8) Temukanlah Tuhan dalam hal-hal yang sederhana bahkan dalam hal-hal yang membosankan, seperti ketika sedang membersihkan rumah/ mencuci piring, olah raga/ jogging, atau sedang menunggu sesuatu, berdoalah Salam Maria. Ingatlah akan orang-orang yang membutuhkan doa kita, dan doakanlah mereka bersama dengan Bunda Maria, �Bunda Maria, doakanlah �.(nama yang mau di doakan) di hadapan Yesus. Salam Maria�.dst� atau berdoalah rosario.
9) Temukanlah Tuhan pada saat kita melakukan hal-hal yang tidak kita sukai atau yang membutuhkan pengorbanan kita. Katakanlah dalam hati, ��ini kulakukan demi kasihku kepada Yesus� ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan salib Kristus� mari, Yesus, bantulah aku memikul salibku ini�. semoga salib kecil ini nanti menghantarku / dan �.. (nama orang yang kudoakan) ke surga�.
10) Temukanlah Tuhan dalam orang-orang yang kita jumpai. Mulai dari suami/ istri/ orang tua/ anak-anak yang terdekat dengan kita (atau bagi para biarawan biarawati, temukanlah Tuhan dalam diri superior, atau sesama rekan biarawan/ biarawati). Mulailah hari dengan menyapa dan memberikan ungkapan kasih kepada mereka.
11) Temukanlah Tuhan dalam orang-orang yang datang kepada kita/ yang kita jumpai pada hari itu, misalnya: tamu asing, teman yang berkeluh kesah, orang yang minta tolong, atau bahkan orang yang membuat kita sedih/ kesal. Ingatlah bahwa apa yang kita lakukan pada mereka, kita lakukan terhadap Yesus.
12) Temukanlah Tuhan dalam berita dunia hari itu. Jika anda membaca koran/ mendengar berita TV, lihatlah apa yang terjadi di dunia sekitar kita, ucapkanlah syukur untuk segala berita baik, dan mohonlah pertolongan Tuhan jika ada bencana. Doakanlah mereka yang menderita, para pemimpin negara dan pemimpin Gereja.
13) Ingatlah untuk selalu berdoa mengucap syukur sebelum dan sesudah makan.
14) Jika kita mau berdisiplin, pasanglah alarm pada jam-jam tertentu untuk mengingatkan bahwa pada saat itu anda perlu berdoa singkat, misal setiap jam 12 siang/ jam 3 siang. Begitu sudah terbiasa, maka alarm itu tidak dibutuhkan lagi.
Doa- doa singkat ini dapat sangat sederhana, �Terpujilah Engkau, Tuhan�,atau �Jesus and Mother Mary, I love you, save sinners.� Atau jika mau lebih khusus, doakanlah anggota keluarga atau teman atau siapapun yang ingin kita doakan pada saat itu.
15) Pasanglah sticker/�post-it� polos di tempat-tempat tertentu yang paling sering kita lihat. Pada saat kita melihatnya, ucapkanlah syukur kepada Tuhan. Jika sudah terbiasa, kita tidak memerlukan post-it lagi.
16) Usahakan mengikuti Misa Kudus, lebih dari sekali seminggu. Persiapkan hati sungguh-sungguh sebelum mengikuti misa, dan pada saat konsekrasi, mohonlah sekali lagi, �Tuhan, bantulah aku mengingat dan mengasihi Engkau.�
17) Sediakanlah waktu untuk bersekutu dengan saudara/saudari seiman, dan mendalami iman Katolik anda.
18) Periksalah batin sebelum tidur. Persembahkan kepada Tuhan, segala yang baik yang kita perbuat hari itu. Dan mohonlah ampun atas kegagalan kita untuk berbuat baik hari itu. Sediakan waktu hening di dalam Tuhan. Contoh doa malam, klik di sini.
19) Jika kita temukan dosa dalam pemeriksaan batin itu, kita secepatnya mengaku dosa dalam Sakramen Tobat, sedapat mungkin pada hari berikutnya, dan mohon agar Tuhan membantu kita agar tidak mengulangi dosa itu lagi.
20) Tutuplah hari dengan senyuman, �Yesus, aku bersyukur, terpujilah Engkau!�
Marilah kita berdoa, agar Tuhan memberikan kepada kita rahmat untuk senantiasa mengingat dan mengasihi-Nya. Mengingat akan Tuhan adalah bagian dari �doa�, dan oleh karena keinginan untuk berdoa itu sendiri adalah suatu rahmat (��for the desire to pray is in itself a gift�), marilah kita bersyukur untuk rahmat ini, dan memohon agar Tuhan memampukan kita untuk menanggapi rahmat tersebut.

Ditulis oleh: Stefanus Tay & Ingrid Tay
Stefanus Tay, MTS dan Ingrid Listiati, MTS adalah pasangan suami istri awam dan telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat. (Katolisitas.org)


Mengapa doa Bunda Maria tidak mungkin ditolak oleh Tuhan sendiri?


Sesungguhnya doa dari setiap kita tidak ada yang ditolak oleh Tuhan. Maka kalau dikatakan bahwa �semua doa kita tidak mungkin ditolak oleh Kristus�, itu tidak otomatis mengatakan bahwa kita sejajar dengan Kristus. Allah selalu menerima doa setiap orang, namun tentang hal pengabulan doa, memang Tuhan yang menentukan, sesuai dengan kehendak-Nya, yang kadang tidak sama dengan kehendak orang yang berdoa.
Nah, tentang doa Bunda Maria [dan doa para orang kudus di surga], memang ada kekhususannya tersendiri, sebab mereka telah bersatu sepenuhnya dengan Allah dan menjadi sama seperti Dia (lih. 1 Yoh 3:2), sehingga kehendak mereka sama dengan kehendak Allah. Dengan demikian, maka Allah mengabulkan doa-doa mereka, sebab yang dimohonkan sesuai dengan kehendak-Nya. Bunda Maria dan para orang kudus itu dapat turut mendoakan kita, dan dengan demikian turut mendukung Perngantaraan Kristus kepada Allah Bapa, untuk mendatangkan yang terbaik demi keselamatan kita.
Maka bahwa kuasa doa Bunda Maria [dan para kudus di surga] sangat besar, itu sungguh terbukti. Sebab Kitab Suci mengajarkan, �Doa orang benar besar kuasanya� (Yak 5:16), dan ini tergenapi di dalam diri Bunda Maria [dan para kudus di surga] yang telah dibenarkan oleh Allah. Secara istimewa, Bunda Maria telah dipilih dan dikuduskan Allah sejak semua untuk menjadi ibu bagi Putera-Nya Yesus Kristus, yang taat setia kepada-Nya sampai akhir. Maka ia dibenarkan Allah, dan besarlah kuasa doanya. Namun besarnya kuasa doa Bunda Maria tidak menjadikannya sejajar dengan Allah, sebab pada dasarnya, yang mengabulkan doa manusia tetaplah Allah saja. Bunda Maria hanya turut menyampaikan doa permohonan kita, dan mempercayakan hal pengabulannya kepada Allah, sebagaimana yang dilakukannya dalam perjamuan perkawinan di Kana (lih. Yoh 2:1-11). Maka jika Allah mengabulkan doanya, itu adalah karena kebijaksanaan Allah.
Marilah kita menghormati kebijaksanaan-Nya itu, yang memang mengizinkan para orang kudus-Nya untuk turut mengambil bagian dalam karya keselamatan-Nya. Sebab demikianlah kehendak Allah, Ia berkarya di dalam diri manusia-manusia ciptaan-Nya, dalam keterbatasan mereka sebagai manusia, namun justru dalam kelemahan inilah kuasa Tuhan menjadi sempurna (lih. 2 Kor 12:9); sehingga tergenapilah kehendak-Nya: �Allah menjadi semua di dalam semua� (1Kor 15:28). Jadi dalam rencana keselamatan Allah itu, Pengantaraan Kristus juga melibatkan para anggota-Nya yang lain, sebagaimana Kepala melibatkan anggota-anggota Tubuh-Nya.


Ditulis oleh: Stefanus Tay & Ingrid Tay
Stefanus Tay, MTS dan Ingrid Listiati, MTS adalah pasangan suami istri awam dan telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat. (Katolisitas.org)

Apakah ada jam khusus untuk berdoa?


Katekismus Gereja Katolik mengajarkan tentang waktu doa sebagai berikut:
KGK 2742        �Tetaplah berdoa� (1 Tes 5:17). �Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita� (Ef 5:20). �Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus� (Ef 6:18). �Kita tidak diwajibkan untuk tetap bekerja, berjaga-jaga, dan berpuasa. Tetapi adalah satu hukum bagi kita, supaya berdoa dengan tidak putus-putusnya� (Evagrius, cap. pract. 49). Semangat yang tidak kenal lelah ini hanya dapat berasal dari cinta. Perjuangan doa melawan kelambanan dan kemalasan kita adalah perjuangan untuk mendapatkan cinta yang rendah hati, penuh kepercayaan dan ketabahan. Cinta ini membuka hati kita untuk tiga kepastian iman yang gemilang dan menghidupkan:
Memang ada orang-orang yang menyukai memilih jam-jam tertentu untuk berdoa, misalnya jam 3 siang, mengacu kepada jam wafat-Nya Kristus, sebagaimana dianjurkan pada devosi Kerahiman Ilahi. Ada yang memilih untuk melakukan doa jam 6 pagi, 12 siang dan 6 sore, diawali dengan doa Malaikat Tuhan (Angelus) untuk merenungkan peristiwa penjelmaan Kristus Sang Sabda menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Atau ada orang-orang lain yang memilih waktu-waktu lainnya untuk berdoa. Semua itu baik, sebab dikatakan bahwa yang dikehendaki Tuhan adalah sepanjang hari, kita mengarahkan hati kita kepada Tuhan, dan menujukan segala sesuatu yang kita pikirkan, katakan dan kerjakan sebagai persembahan dan ucapan syukur kepada Tuhan. Ini adalah perjuangan bagi kita semua sebagai murid Kristus, dan umumnya, kita jatuh bangun di dalamnya, justru karena kita tidak/ belum terbiasa membawa serta Tuhan dalam segala hal yang kita pikirkan, katakan dan lakukan, padahal seharusnya demikian. Jika kita mengikutsertakan Tuhan di dalam segala sesuatu, kita akan dapat menghindari prasangka buruk terhadap orang lain, mengucapkan kata-kata kasar, dan bersikap atau berbuat jahat ataupun merugikan orang lain. Di sinilah seharusnya kita menggabungkan sifat Marta dan Maria, yaitu bekerja dan berdoa (dan sebaliknya), dan menjadikan keseluruhan hidup kita sebagai doa tanpa henti kepada Allah. Penggabungan doa dan karya inilah yang secara mengagumkan terjadi dalam kehidupan banyak para orang kudus (Santa dan Santo) dalam Gereja Katolik, dan karena itu kita perlu meniru teladan hidup mereka.
Jika seluruh pikiran dan hati kita terarah kepada Tuhan, maka kehendak-Nya menjadi kehendak kita, sehingga apa yang kita doakan terkabul, sebab memang itulah yang kita mohonkan dalam doa Bapa Kami, yang diajarkan oleh Kristus kepada kita, �Jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam Surga�. Dan sukacita dan damai sejahtera menyertai kita, sebab kita percaya bahwa Allah adalah Bapa kita yang selalu menghendaki yang terbaik untuk terjadi dalam kehidupan kita.



Ditulis oleh: Stefanus Tay & Ingrid Tay
Stefanus Tay, MTS dan Ingrid Listiati, MTS adalah pasangan suami istri awam dan telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat. (Katolisitas.org)