Latest News

Showing posts with label Pertentangan Alkitab. Show all posts
Showing posts with label Pertentangan Alkitab. Show all posts

Thursday, 18 April 2013

Apakah Hanya Alkitab Dasar Iman Kita ?


Apakah Hanya Alkitab  Dasar Iman Kita ?

Hampir semua denominasi Protestan mengatakan Hanya Alkitab sumber Iman Kristiani (Sola Scriptura) tetapi tidak untuk gereja Katolik. Lalu apakah dengan ini gereja Katolik tidak menghargai kitab suci? oh tentu tidak sebab alkitab sendiri ditetapkan oleh gereja Katolik maka adalah aneh jika justru Katolik tidak menghargai kitab suci (untuk lebih jelasnya baca Sejarah Alkitab ). Gereja Katolik menerima Kitab suci sebagai dasar iman tetapi bukan satu-satunya dasar iman . mengapa? sebab masih ada 2 hal yang lain yaitu:

Hak Mengajar Gereja (Magisterium) 
Mengapa Gereja memiliki wewenang mengajar? sebab Gereja adalah Pondasi kebenaran "...jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 tim 3:15) dan juga karena Yesus sendiri memberikan wewenang itu kepada Petrus secara pribadi (Mat 16:18-19)(untuk lebih jelasnya lihat tentang kepausan ) dan kepada Para Rasul yang lain (Mat 18:18; Lk 10:16) atas dasar inilah maka jemaatawal taat pada pengajaran para rasul (Kis 2:42). lalu apakah hak mengajar ini hanya untuk para rasul atau diwariskan kepada para penggantinya? tentu saja hak mengajar ini diwariskan sebab Yesus menjanjikan Gereja-Nya akan bertahan sampai sepanjang masa (Matius 28:20), kita tahu para rasul tidak akan bertahan sepanjang masa karena mereka adalah manusia tentu secara akal sehat pastilah wewenang itu diwariskan supaya gereja dengan pola yang sama seperti dahulu (Apostolik) tetap bertahan sepanjang masa.

Tradisi Suci 
Tradisi Suci adalah ajaran yang tidak tertulis seperti yang diungkapkan dalam:
  1. Kis 2:42 di mana dikatakan bahwa jemaat kristen perdana bertekun dalam pengajaran para rasul, jauh sebelum tulisan-tulisan Perjanjian Baru sendiri lahir. Jadi kehidupan  iman Gereja tidak terbatas pada buku saja,tetapi juga pada ajaran lisan para pemimpin suci yang ditetapkan oleh Tuhan.
  2. 1 Kor 15:3 di mana dikatakan oleh Paulus bahwa kebenaran  tentang Yesus Kristus dia terima sendiri (jelas secara lisan)
  3. 2 Tes 2:15 dimana Paulus menasehati umatnya: "Berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik itu secara lisan maupun secara tertulis." Ajaran-ajaran yang tidak tertulis semacam itulah yang kita sebut Tradisi.
  4. Yoh 21:25 yang berbunyi: "Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat Yesus, tetapi jikalau sernuanya itu harus dituliskan satu per satu. maka agaknya dunia ini tidak memuat semua kitab yang harus ditulis itu." Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan penulisan injilnya bukanlah untuk mendaftar semua ajaran kristen atau membuat daftar lengkap dari ucapan dan perbuatan Yesus. Yang dia tulis hanyalah hal-hal yang paling mendasar untuk keselamatan manusia. Hal yang sama kiranya berlaku untuk kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya.
  5. "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang." (Yoh 16:12-13) Bagaimana Roh Kudus akan membimbing kepada keseluruhan kebenaran jika karyanya dibatasi oleh Tradisi yang sudah dibukukan dalam alkitab.
Apakah Tradisi ini terjamin kebenarannya karena tidak tertulis?. Tradisi terjamin kebenarannya karena dipelihara oleh Gereja yang adalah tiang Pondasi kebenaran "...jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 tim 3:15). Contoh Tradisi Suci adalah masalah Maria diangkat ke Surga ini sebenarnya dalah Tradisi Apostolik karena paham ini berkembang sejak jaman dahulu ketika masih dekat dengan masa Para Rasul seperti yang diungkapkan oleh: St. Gregory (594 AD), bishop of Tours, declared that "the Lord . . . commanded the body of Mary be taken in a cloud into paradise; where now, rejoined to the soul, Mary reposes with the chosen ones." St. Germaine I (+732 AD), Patriarch of Constantinople, speaks thusly to Mary, "Thou art . . . the dwelling place of God . . . exempt from all dissolution into dust." And St. John Damascene asserted, "He who had been pleased to become incarnate (of) her . . . was pleased . . . to honor her immaculate and undefiled body with incorruption . . . prior to the common and universal resurrection.".............. hingga akhirnya paham ini dijadikan dogma secara resmi tahun 1 November 1950 oleh Paus Pius XII dan paham ini juga dapat digali dalam alkitab (lihat pada Maria sebagai Tabut perjanjian, Maria dikandung tanpa Noda dosa & Maria diangkat ke Surga ) dari contoh jelas Alkitab dan Tradisi saling menunjang bahkan sebenarnya Alkitab adalah Tradisi yang Tertulis seperti yang diungkapkan dalam Lukas 1:1-4 yang bila kita baca prolog injil tsb maka alurnya akan tampak seperti ini: pada mulanya adalah ajaran lisan yang disampaikan orang-orang yang merupakan saksi mata apa yang diperbuat Yesus dan "Pelayan Firman" lalu Penulis injil lukas membukukan semuanya setelah diselidiki kebenarannya supaya memperkuat keyakinan bahwa apa yang sudah diterima (secara Lisan) adalah benar adanya. 
(uraian sekilas tentang Tradisi Suci, lihat artikel singkat tentang Tradisi Suci )

Dari uraian mengenai Tradisi - Kitab Suci - Magisterium jelaslah bahwa Dari uraian di atas nampak betapa eratnya hubungan Tradisi dan Alkitab. Oleh karena itu Alkitab harus ditafsirkan dalam konteks dan dalam kesatuan dengan Tradisi. Sulit membayangkan penafsiran Alkitab lepas dari Tradisi, sebab sebelum Alkitab ditulis, Sabda Allah itu sudah lebih dahulu dihayati dalam Tradisi. Sebaliknya, karena penulisan Alkitab itu ada di bawah pengaruh Roh Kudus sendiri, maka Tradisi yang dihayati Gereja di segala jaman itu harus dikontrol dalam terang Alkitab. dan dalam menafsirkan Tradisi & Alkitab Gereja Yesus Kristuslah yang mendapat wewenang untuk mengajar dan wewenang untuk mengajar soal-soal iman dan susila ada di tangan para uskup sebagai pewaris sah para rasul dengan paus sebagai pemimpin, yakni pengganti Petrus. mengapa? sebab dalam 2 Pet 3:15-16 diingatkan bahwa Alkitab sangat sulit untuk dimengerti sehingga butuh wewenang khusus untuk menafsirkannya dan wewenang itu ada ditangan Gereja yang sudah diberi wewenang oleh Yesus sendiri.

source : imankatolik.or.id

Saturday, 29 December 2012

Beberapa ayat Kitab Suci yang nampaknya saling bertentangan


1. Mat 23:24 � Lalat atau Nyamuk?

Terjemahan mana yang benar dalam Mat 23:24: lalat atau nyamuk? Kalau terjemahannya berbeda-beda, maka bukankah otentisitas dari Kitab Suci dapat dipertanyakan? Mari kita menganalisanya secara lebih mendalam. Dalam Mat 23:24 dituliskan sebagai berikut:
bahasa indonesia sehari-hari : Kalian pemimpin-pemimpin yang buta! LALAT dalam minumanmu kalian saring, padahal unta kalian telan!
terjemahan baru: Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, NYAMUK kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka dua prinsip harus kita lihat, yaitu: (1) gaya bahasa yang digunakan dan (2) dari bahasa asli.
Dalam menginterpretasikan Kitab Suci, kita harus memperhatikan gaya bahasa. Tentang hal ini telah dibahas di sini � silakan klik. Dari ayat tersebut, kita tahu bahwa gaya bahasa yang dipergunakan adalah gaya bahasa hyperbolisme. Bahasa ini ingin memberikan penekanan efek yang besar, sehingga dapat memberikan impresi yang kuat kepada pembaca. Kita tahu bahwa semua orang tidak menelan nyamuk, lalat, atau unta, sehingga ayat tersebut tidak dapat diartikan secara literal.
Alasan yang kedua adalah dengan melihat bahasa asli dari kata �lalat� atau �nyamuk� yang digunakan, yaitu: ?????
k?nops; gen. k?nopos, masc., fem. noun. A gnat, mosquito. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai �gnat� seperti NASB menterjemahkan �You blind guides, who strain out a gnat and swallow a camel� (Mat 23:24). Kalau kita melihat kata �gnat� ini, maka artinya adalah:
Webster: GNAT, n. nat. A small insect, or rather a genus of insects, the Culex, whose long cylindric body is composed of eight rings. They have six legs and their mouth is formed by a flexible sheath, inclosing bristles pointed like stings. The sting is a tube containing five or six spicula of exquisite fineness, dentated or edged. The most troublesome of this genus is the musketoe.
Wikipedia: A gnat ( /'n�t/) is any of many species of tiny flying insects in the Dipterid suborder Nematocera, especially those in the families Mycetophilidae, Anisopodidae and Sciaridae�..
Jadi, dari webster dan wikipedia, kita dapat melihat bahwa secara prinsip gnat adalah serangga kecil yang dapat terbang, yang dapat berarti nyamuk maupun lalat.
Dengan demikian, tidak ada pertentangan antara dua terjemahan tersebut. Dan sungguh salah kalau disimpulkan bahwa dua perbedaan terjemahan tersebut dapat menunjukkan bahwa Kitab Suci tidaklah akurat. Terjemahan �lalat� maupun �nyamuk� juga tidak mengubah arti yang ingin disampaikan, yaitu �serangga kecil terlihat, namun binatang sebesar unta justru tidak terlihat.

2. Kej 35:10 dan Kej 46:2, tentang nama Yakub dan Israel

Dikatakan di Kej 35:10 bahwa Tuhan sudah mengganti nama Yakub menjadi Israel, namun di perikop Kej 46:2, Allah masih memanggilnya Yakub. Untuk memahami hal ini kita melihat kepada ayat-ayat lainnya dalam Kitab Suci sebagai berikut:
Pemberian nama oleh Allah kepada seseorang yang dicatat dalam Kitab Suci umumnya berkaitan dengan makna tertentu yang lebih besar maknanya daripada namanya yang terdahulu. Namun bukan berarti namanya yang dulu tidak boleh disebut kembali. Kita melihat bahwa terhadap Rasul Petrus, Kristus juga sudah memberi nama Kefas (Petrus) kepada Simon pada saat Kristus mengatakan akan mendirikan Gereja-Nya (Mat 16:18-19), namun sebelum kenaikan-Nya ke surga, Ia tetap memanggil Petrus dengan sebutan Simon (lih. Yoh 21:15-19). Maka kita melihat di sini, bahwa pemberian nama berkaitan dengan misi yang diberikan, dan memang setelah Gereja resmi berdiri di hari Pentakosta, maka nama Simon tidak lagi digunakan, namun Petrus atau Kefas (lih. Kis 2 dst).
Demikian pula pada Yakub. Menurut Haydock�s Catholic Commentary on Holy Scripture,  Allah memberi Yakub nama yang baru, yaitu: Israel, yang artinya pangeran Tuhan (menurut St. Hieronimus, q. Heb,) atau seorang yang berdiri tegak dan menang di hadapan Tuhan, rectus Dei, yisrael (Haydock) � Atau orang-orang menerjemahkannya, sebagai seorang manusia yang melihat Tuhan, aiss-rae-al.  (Philo, &c.).
Maka Kitab Suci menunjukkan bahwa kedua nama tersebut, Yakub dan Israel, ditulis berganti-gantian, sebab mengacu kepada orang yang sama. Setelah Yakub diberi nama baru, Israel, pada Kej 35:10, namun pada awal perikop berikutnya Kej 35:22b, nama Yakub kembali disebut, �Adapun anak-anak lelaki Yakub dua belas orang banyaknya.� Maka �namamu bukan lagi Yakub melainkan Israel� artinya adalah bahwa nama Yakub kini bukan lagi mengacu kepada dirinya sendiri saja tetapi juga kelak kepada Israel, nama bangsa yang berasal dari keturunannya yang dipilih oleh Tuhan.
Sekarang mari kita lihat Kej 46 tersebut, di mana dikatakan Yakub mempersembahkan korban kepada Allah di Bersyeba. Kemungkinan tempat ini adalah tempat yang sama di mana kakeknya, Abraham, menanam pohon tamariska dan memanggil nama Allah (Kej 21:33), dan di mana ayahnya, Ishak, juga mendirikan altar bagi Tuhan (Kej 26:24-25). Maka Allah memanggilnya dengan nama Yakub, sebab kepada Yakublah ayahnya Israel memberikan berkat (Kej 27:27-29). Dan kepada Yakub yang sama inilah Allah kemudian melanjutkan janji-Nya. Sebab sekitar 40 tahun sebelumnya Allah berbicara kepada Yakub melalui mimpi, ketika Yakub hendak meninggalkan Tanah Terjanji, berangkat dari Bersyeba (Kej 28:12-17). Kini ketika ia hendak meninggalkan tanah itu lagi, Tuhan memberikan janji-Nya kembali melalui mimpi. Yakub diingatkan akan siapa dirinya sebelum menerima janji Tuhan, dan bahwa Allah akan membuatnya menjadi bangsa yang besar (Kej 46:3), yang disebut Israel, yang akan berdiam di tanah Mesir (lih Kej 46:7). Dan kemudian di ayat berikutnya disebutkan nama-nama bani Israel tersebut.

3. Perbedaan Kis 9:7 dan Kis 22:9

Di Kis 9:7 dikatakan bahwa teman seperjalanan Rasul Paulus �mendengar tapi tidak melihat�, sedangkan dalam Kis 22:9 dikatakan bahwa mereka �melihat cahaya tetapi tidak mendengar�
Mari kita melihat teks lengkapnya:
Kis 9:7, �Maka termangu-mangulah teman-teman seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun�
Kis 22:9, �Dan mereka yang menyertai aku [Paulus], memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.�
Menurut keterangan dari buku Haydock�s Commentary on Holy Scripture, tentang kedua ayat tersebut dikatakan bahwa kemungkinan yang didengar oleh para pengantar Rasul Paulus adalah hanya suara Rasul Paulus yang bicara, ataupun adanya suara yang tak jelas yang tak dapat mereka pahami, sehingga dikatakan, bahwa mereka mendengar suara (Kis 9:7), namun tidak mendengar suara Tuhan yang berkata kepada Rasul Paulus (lih. Kis 22:9). Di samping itu mereka juga melihat cahaya (Kis 22:9), namun tidak melihat seorangpun (lih. Kis 9:7).

4. Perbedaan 2 Sam 24:13: dengan 1 Taw 21:11-12: 7 tahun atau 3 tahun?

Perbedaan 2 Samuel 24:13: 7 tahun kelaparan (7 years of famine), sementara di 1 Tawarikh 21:11-12 (1 Chr 21:11-12), hanya 3 tahun kelaparan (3 years famine).
Demikianlah penjelasan yang dirangkum dari Haydock Catholic Commentary Bible dan A Catholic Commentary on Holy Scriptures :
Salinan teks dalam bahasa Ibrani menyebutkan tujuh tahun, sedangkan salinan teks Septuaginta dan beberapa salinan Arab menyebutkan tiga tahun. �Tiga� tahun (angka tiga) nampaknya lebih sesuai dengan rangkaian angka tiga yang terkait dengan pernyataan hukuman lainnya. �Gad -nabi yang mengunjungi Daud- dapat saja awalnya menyebut tujuh tahun kelaparan, namun kemudian menguranginya menjadi tiga tahun�. Atau, bahwa Tuhan memberikan tiga tahun hukuman bagi Raja Daud untuk rasa ingin tahunya akan kekuatan kerajaannya (sebab penghitungan sensus berkaitan dengan pajak yang artinya juga adalah kekayaan bagi kerajaan); dan masa tiga tahun hukuman ini, dengan masa tiga tahun kelaparan yang saat itu memang sudah terjadi (lih. 2 Sam 21:1) mengakibatkan pada tahun ketujuh, atau tahun sabatikal, tidak ada yang dapat dipanen. Sehingga masa kelaparan total yang ditawarkan oleh Gad adalah tujuh tahun. Dengan demikian, baik angka tiga tahun maupun tujuh tahun adalah sama-sama benar, dilihat dari manakah permulaan penghitungannya.
Jika terjemahan LAI kemudian menyamakan �3 tahun� (dengan mengacu kepada salinan teks Septuaginta dan Arab) dalam terjemahan 1976 untuk ayat 2 Samuel 24:13 dan 1 Tawarikh 21:11-12, tidak mengubah kenyataan bahwa memang terdapat dua jenis teks dalam salinan Kitab Suci, namun hal ini tidaklah menjadi permasalahan, sebab kedua pernyataan tersebut, tergantung dari manakah permulaan penghitungannya, tetaplah menyampaikan kebenaran. Di atas semua itu, yang terpenting ditangkap maksud intinya, yaitu bahwa Raja Daud harus menanggung akibat dari kesalahannya.

5. Perbedaan 2 Taw 36:9 dan 2 Raj 24:8: 8 tahun atau 18 tahun?

Pada 2 Tawarikh 36:9 (2 Chronicle 36:9), Yoyakhin menjadi raja pada umur 8 tahun, sementara pada 2 Raja-raja 24:8 (2 Kings 24:8) berumur 18 tahun.
Demikianlah penjelasan yang dirangkum dari Haydock Catholic Commentary Bible:
Ketika Yoyakhin dihubungkan dengan tahta bapanya dalam kerajaan Yehuda, ia berumur delapan tahun, namun setelah ayahnya Yoyakim meninggal dunia, dan ia sendiri memerintah menggantikan ayahnya, Yoyakhin berumur delapan belas tahun (2 Raj  24:8).
Jika dalam terjemahannya LAI menyamakan teks menjadi 18 tahun (atas berdasarkan teks Septuaginta, Syriac dan Arab) juga tidak mengubah kenyataan bahwa jika perbedaan teks tetap dipertahankan, juga kedua teks tersebut dapat sama-sama benar. Sebab dimungkinkan di zaman kerajaan masa itu untuk mengangkat putera mahkota sebelum raja yang berkuasa itu wafat, walaupun sang putera mahkota tersebut baru resmi naik tahta/ memimpin sebagai raja yang berkuasa penuh setelah ayahnya wafat.

6. Perbedaan 2 Sam 24:1 dan 1 Taw 21:1: Tuhan atau Iblis yang menghasut Daud?

Pada 2 Samuel 24:1 dikatakan bahwa Tuhan yang menghasut Daud, tapi pada 1 Tawarikh 21:1, dikatakan bahwa iblislah yang menghasut Daud.
Teks Douay Rheims berdasarkan teks Vulgata, mengatakan, �And the anger of the Lord was again kindled against Israel, and stirred up David among them, saying: Go, number Israel and Juda�.� Karena teks mengatakan bahwa murka Tuhan yang � sehingga diterjemahkan sebagai Tuhanlah yang menghasut Daud. Namun ayat ini tidak untuk diinterpretasikan bahwa Tuhanlah yang mendorong Daud untuk berbuat dosa. Sebab yang mendorong manusia [termasuk Daud] untuk melakukan dosa adalah Iblis (1 Taw 21:1). Namun hal itu dapat terjadi sebab Allah mengizinkannya. St. Agustinus menjelaskan bahwa Allah mengizinkan kejahatan itu untuk terjadi, sebab Ia mengetahui bagaimana untuk mendatangkan kebaikan melalui kejadian tersebut [yaitu pertobatan Raja Daud, dan pengajaran yang dapat ditarik melalui peristiwa tersebut].
Pemahaman ini sejalan dengan beberapa ayat dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa �Allah mencobai� Abraham dan Ishak (lih. Ibr 11:7, Ydt 8:26) dan di ayat-ayat yang lain mengatakan bahwa �Allah tidak mencobai siapapun� (lih. Yak 1:13). Sebab, apapun yang terjadi dalam kehidupan manusia (termasuk pencobaan dalam hidup), dapat terjadi karena seizin Tuhan (lih. 1 Kor 10:13).  Selanjutnya, pembahasan tentang hal ini sudah pernah dijabarkan di artikel ini, silakan klik.

7. Perbedaan 2 Sam 10:18 dan 1 Taw 19:18: 700 ekor kuda atau 7000 ekor kuda?

Pada 2 Samuel 10:18 Daud membunuh 700 ekor kuda kereta dan 40.000 orang pasukan berkuda, sementara pada 1 Tawarikh 19:18 justru 7000 ekor kuda kereta dan 40.000 orang pasukan berjalan kaki.
Maka yang dibicarakan di sini adalah kata ?�???? (re?e?)�, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris, �chariots/ charioteers.� Kata �re?e?� ini mengacu kepada kelompok kereta kuda/chariots seperti pada Kej 50:9, Kel 14:6-7, 9, 17-18, 23, 26, 28), ataupun hanya kepada satu kereta kuda/ chariot, seperti pada 1 Raj 22:35. Kereta kuda ini merupakan salah satu kekuatan tempur di masa kerajaan zaman dulu. Dengan pengertian ini, maka tidaklah menjadi masalah apakah mau dikatakan 700 re?e?, atau 7000 re?e?. Sebab jika �re?e?�� mau diterjemahkan sebagai satu kereta kuda maka jumlahnya ada 7000, namun jika diterjemahkan sebagai rangkaian kereta kuda yang satu rombongannya terdiri dari sepuluh kuda, maka jumlahnya menjadi 700.
Sedangkan tentang keterangan prajuritnya, tidaklah menjadi masalah jika salah satu teks menyebutkan jumlah prajurit penunggang kuda, dan teks yang lain menyebutkan jumlah prajurit yang berjalan kaki. Kedua teks dapat sama-sama menyampaikan kebenaran, atau jika digabungkan kedua teks itu maka yang dikalahkan adalah 87,000 prajurit Syria, baik yang naik kereta kuda, maupun yang naik kuda (tanpa kereta) maupun yang prajurit yang berjalan kaki.

8. Perbedaan 2 Taw 9:25 dan 1 Raj 4:26: 4000 kandang atau 40,000 kandang?

Pada 2 Tawarikh 9:25, Raja Salomo mempunyai 4.000 kandang, sementara pada 1 Raja-raja 4:26 ada 40.000 kandang.
Yang dibicarakan di sini adalah kata ???????/ �urwah:  yang artinya sebuah kandang yang menampung satu binatang, maupun bangunan kandang besar, yang terdiri dari bilik-bilik kandang. Dalam satu bangunan kandang kuda milik Raja Salomo ini terdapat sepuluh bilik kandang kecil (stalls), satu ruang untuk satu kuda. Maka, jika urwah diterjemahkan sebagai satu bangunan kandang kuda yang besar, jumlahnya ada 4,000, sedangkan kalau diterjemahkan sebagai bilik kandang yang memuat satu kuda, maka jumlah totalnya ada 40,000.


Source : katolisistas.org Renungan Iman