Latest News

Showing posts with label YESUS. Show all posts
Showing posts with label YESUS. Show all posts

Wednesday, 27 February 2013

MENGAPA ALLAH MAU MENJADI MANUSIA?



Bagaimana manusia yang serba terbatas seperti kita ini dapat memahami Allah yang tidak terbatas? Sangat sulit bagi kita untuk memahami hal-hal abstrak seperti kebenaran, kebaikan, atau keindahan kalau kita tidak memiliki contoh-contoh yang tampak oleh mata kita. Kita dapat mengenal keindahan karena kita dapat melihat keindahan itu pada suatu benda yang indah; kita dapat mengenal kebaikan karena kebaikan itu terlihat di dalam diri orang yang baik, dan sebagainya. Tetapi bagaimana dengan Allah? Bagaimana orang dapat mengerti seperti apa Allah itu?

Sampai tahap tertentu kita dapat mengenal Allah kalau Allah mewujudkan diri-NYAdalam suatu bentuk yang dapat dipahami oleh manusia, yaitu dengan menjadikan diri-NYA seorang manusia. Walaupun demikian, memang dalam wujud manusia Ia tidak akan dapat menyatakan sifat-NYA yang kekal dan yang mahahadir -- tidak akan ada waktu dan ruang untuk itu, tetapi IA dapat secara kelihatan menyatakan sifat-sifat-NYA.

Itu adalah berita yang disampaikan di dalam Perjanjian Baru. Rasul Paulus berkata bahwa di dalam Kristus [B]berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an[B] . Kristus menjadi manusia supaya manusia dalam batas-batas tertentu dapat memperoleh pengertian tentang Allah yang tidak terbatas.

Alasan kedua mengapa Allah mau menjadi manusia ialah untuk menjembatani jurang pemisah antara Allah dan manusia. Seandainya Yesus Kristus "hanyalah" seorang manusia atau makhluk ciptaan, maka jurang pemisah antara Allah dan manusia -- antara yang tidak terbatas dan yang terbatas, antara Pencipta dan yang diciptakan, antara Yang Kudus dan yang tidak kudus -- akan tetap ada. Supaya kita dapat mengenal Allah, maka Allah harus turun kepada kita. Tidak ada "makhluk ciptaan" yang dapat menjembatani jurang antara Allah dan manusia, seperti halnya segumpal tanah liat tidak dapat mengerti atau mencapai taraf sang penjunan. Karena kasih, Allah telah turun ke dunia ini, kepada kita. Ia membuka jalan supaya semua orang dapat mengenal Dia. 





Sumber: 

"Jesus: A Biblical Defense for His Deity", Josh McDowell & Bart Larson, � 1983 Here's Life Publishers, Inc Source : sarapanpagi.org

Sunday, 30 December 2012

Eli, Eli, lama sabakhtani dan mengapa Yesus berdoa?


Ada pertanyaan kritis yang diajukan oleh beberapa pembaca katolisitas, yaitu, kalau Yesus adalah Tuhan, mengapa Dia berdoa � sebagai contoh ketika Dia disalib.

I. �Eli, Eli, lama sabakhtani?� Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?� (Mt 27:46; Mk 15:34; Lk 23:46).

Beberapa prinsip:
  1. Untuk menelaah hal ini, kita perlu melihat bahwa sebagai Putera Allah yang menjelma menjadi manusia, Yesus adalah Tuhan dan juga adalah manusia. Oleh karena itu, Yesus mempunyai dua keinginan dan juga dua akal budi. Untuk membuktikan hal ini, silakan membaca artikel-artikel Kristologi berikut ini:
  2. Jadi, pada waktu disalib Yesus tetap Tuhan dan juga manusia. Ini berarti bahwa Yesus tetap Tuhan dan manusia, walaupun Dia mengatakan �Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?�. Dan keduanya tidaklah bertentangan dengan beberapa alasan berikut ini.
Doa Yesus di Salib adalah doa berpengharapan:
  1. Ini adalah salah satu contoh bagaimana Alkitab dapat dipercaya, karena penulis Alkitab yang ditulis dalam terang Roh Kudus, tetap menuliskan sesuatu yang terjadi, yang mungkin dapat menjadi kesalahpahaman bagi banyak orang di masa yang akan datang.
  2. Doa yang dipanjatkan oleh Yesus dia Mat 27:46 bukanlah doa orang yang berputus asa, namun doa yang berpengharapan. Adalah jamak bagi orang Yahudi untuk dapat mengingat Mazmur. Dan pada waktu seseorang memulai sebuah Mazmur, ini berarti orang tersebut berniat untuk menyatakan Mazmur tersebut sampai selesai. Dan oleh karena keterbatasan fisik Yesus pada saat disalibkan (sebagai catatan: pada saat seorang disalibkan, maka setiap tarikan nafas adalah merupakan suatu siksaan), Dia hanya mengucapkan satu baris dari Mazmur 22. Dan oleh karena itu, umat Katolik percaya bahwa Yesus menyatakan Mazmur 22 secara keseluruhan, yang merupakan suatu pernyataan akan kemenangan Tuhan terhadap segala penderitaan dan juga termasuk kematian. Hal ini dapat dilihat bahwa Yesus mengutip Mazmur, dimana pada permulaan Mazmur dikatakan �Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? �� (Mz 22:1) dan kemudian diakhiri dengan seruan pujian kepada Tuhan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah ayat-ayat dari Mzm 22:
    • Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud.
      1) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
      2) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
      3) Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
      4) Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
      5) Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.
      6) Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak.
      7) Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:
      (8) �Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannyabiarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?�
      9) Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
      10) Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
      11) Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
      12) Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan mengepung aku;
      13) mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.
      14) Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;
      15) kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
      16) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
      17) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.
      18) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan merekamembuang undi atas jubahku.
      19) Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
      20) Lepaskanlah aku dari pedang, dan nyawaku dari cengkeraman anjing.
      21) Selamatkanlah aku dari mulut singa, dan dari tanduk banteng. Engkau telah menjawab aku!
      22) Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:
      23) kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!
      24) Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.
      25) Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia.
      26) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
      27) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
      28) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
      29) Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup.
      30) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang.
      31) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.
  3. Pada beberapa kata-kata di atas digaris bawah dari Mazmur yang tertulis dari abad 14-8 SM, terpenuhi dalam drama penyaliban Yesus. Inilah salah satu yang menyebabkan umat Katolik percaya akan Yesus sebagai Tuhan, karena Dia telah dinubuatkan sebelumnya, termasuk kelahiran, karya publik, mukjijat, penderitaan, kematian, kebangkitan, dll. Nubuat ini begitu penting agar manusia tidak salah mengenali Orang yang telah dijanjikan oleh Allah dari awal mula. Kalau ini bukan dari Tuhan sungguh sangat sulit untuk menerangkan bagaimana suatu nubuat yang dinyatakan ratusan bahkan seribu tahun lebih sebelum masehi terpenuhi dalam diri Yesus. Keterangan lebih lanjut dapat dibaca di dalam rangkaian artikel Kristologi.

Mengapa Yesus berdoa?

  1. Yesus berdoa dalam berbagai kesempatan (lih. Mt 16:23; Mt 26:36; Mk 14:32; Lk 3:21; 6:12;Lk 9:18, 28; Lk 11:1-2; Lk 18:1).
  2. Untuk itu, kita harus melihat definisi dari doa. Thomas Aquinas, Summa Theology, q. II-II, 83, a.1-2 membahas tentang definisi doa, dimana dia mengatakan bahwa doa adalah �membuka keinginan kita kepada Tuhan, sehingga Dia dapat memenuhinya.� Karena di dalam Kristus (satu pribadi) ada dua keinginan, yaitu manusia dan Tuhan, maka menjadi hal yang wajar, kalau Yesus berdoa karena Dia mempunyai kodrat manusia. Sama seperti kita sebagai orang beriman, kita menyatakan keinginan kita di hadapan Allah.
    Dalam konteks pribadi Yesus, yang mempunyai kodrat sungguh manusia, maka bukanlah hal yang aneh kalau Yesus berdoa, sebagaimana manusia juga perlu berdoa. Namun di satu sisi, karena di dalam Yesus ada persatuan (hypostatic union) antara Tuhan dan manusia, maka pada akhirnya kehendak-Nya sebagai manusia senantiasa sama dengan kehendak-Nya sebagai Tuhan.
  3. Yesus berdoa untuk kepentingan manusia. Yesus dapat saja berdoa dalam hati, namun Dia ingin menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya sebagai manusia kita berdoa, yaitu bahwa kita harus senantiasa tunduk kepada kehendak Allah Bapa, meskipun di dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
    • Yesus berdoa tanpa henti, untuk mengajar manusia senantiasa berdoa di dalam segala kesempatan tanpa henti (lih. Mt 16:23; Mt 26:36; Mk 14:32; Lk 3:21; 6:12;Lk 9:18, 28; Lk 11:1-2; Lk 18:1).
    • Yesus mengajarkan kepada manusia bahwa di dalam doa yang terpenting adalah untuk mengikuti kehendak Tuhan, seperti yang dikatakan-Nya dalam doa-Nya di Taman Getsemani, dimana Dia berkata ��Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.� (lih. Mt 26:36; Mk 14:32-36).
    • Yesus mengajarkan doa yang sempurna, yaitu doa Bapa Kami, yang terdiri dari tujuh petisi (lih. Mt 6:9-13).
    • Yesus menunjukkan bahwa di dalam setiap percobaan, maka Tuhanlah yang menjadi kekuatan dalam doa, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus di dalam drama penyaliban (Mt 27:46; Mk 15:34; Lk 23:46).
    • Yesus juga mengajarkan pentingnya untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus dengan berdoa �Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.� (lih. Lk 23:34).
    • Dan masih begitu banyak contoh yang lain, yang menyebabkan pengikut Kristus tahu bagaimana untuk berdoa, karena Tuhan sendiri � melalui Kristus � yang menunjukkan kepada manusia bagaimana seharusnya berdoa.
Jadi dari keterangan di atas, Yesus berdoa karena 1) kodratnya sebagai Tuhan dan juga sebagai manusia yang mempunyai dua keinginan, 2) untuk kepentingan manusia, sehingga manusia dapat meniru apa yang telah dilakukan-Nya. Mungkin akan sulit untuk menerima argumentasi di atas tanpa percaya terlebih dahulu bahwa Yesus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, karena apapun yang dilakukan oleh Yesus senantiasa bersumber pada kodrat-Nya sebagai persatuan (hypostatic union) antara kodrat Tuhan dan kodrat manusia.



Ditulis oleh: Stefanus Tay & Ingrid Tay
Stefanus Tay, MTS dan Ingrid Listiati, MTS adalah pasangan suami istri awam dan telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat. (Katolisitas.org)

Pengantaraan Yesus bersifat inklusif ( ? )


Saya ingin bertanya beberapa hal, karena sebagai umat Katolik saya ingin mendalami hal-hal yang masih saya kurang pahami, sebagai berikut:
1) Apakah dasar dari Alkitab bahwa perantaraan Kristus bersifat inklusif? Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit, bagaimana kita dapat menyimpulkan hal itu? Apakah doa-doa orang Kudus mengarahkan kita kepada keselamatan? Bila iya, apakah akan sama halnya dengan doa teman kita?
2) Sesungguhnya, saya sudah paham mengenai doa orang Kudus besar kuasanya, namun, apa yang dimaksud �orang benar� hanya orang Kudus saja, atau orang yang hidup dalam Kristus di dunia ini juga demikian?
3) Lalu, apakah bila kita mengatakan bahwa kita �memohon doa dari orang Kudus�. Kepada siapa-kah kita memohon permohonan tersebut? Apakah sesungguhnya kita benar-benar bisa berkomunikasi dengan orang Kudus? Nah, yang belum terlalu saya pahami, dari mana dasar Alkitab mengenai point (3) ini?
Terima Kasih atas kesediaan anda sekalian untuk menjawab pertanyaan saya. Semoga di lain waktu saya dapat lebih baik mempertahankan iman Gereja Katolik.
Dan mohon maaf sebelumnya bila sebenarnya pertanyaan saya sudah pernah terjawab, namun mungkin saya belum menemukan atau saya kurang dapat mengerti apa yang dimaksudkan dari jawaban tersebut.
Salam Kasih dan Tuhan beserta-mu.
Yohanes

Jawaban:

Shalom Yohanes,

1. Dasar perantaraan Kristus bersifat inklusif

Gereja Katolik mengajarkan bahwa pengantaraan Kristus bersifat inklusif, yaitu melibatkan anggota- anggota-Nya sebab Sabda Allah menyatakan bahwa Kristus sebagai Kepala tidak terpisahkan dari anggota- anggota-Nya, sama seperti kepala kita tidak terpisah dari anggota- anggota tubuh kita. Anggota tubuh yang lemah mendapat perhatian khusus, anggota yang kuat membantu yang lemah. Kitab Suci mengajarkan demikian:
a. �Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus�.. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota�.. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikanKamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata- kata dalam bahasa roh.� (1 Kor 12:12,14,24-28)
Maka dari sini kita ketahui, bahwa Allah sendiri menetapkan beberapa orang dalam jemaat untuk bekerjasama dengan Kristus Sang Kepala dalam tugas Pengantaraan-Nya untuk membawa manusia kepada Allah Bapa.
b. Rasul Paulus berkata, �Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah� (1 Kor 3:9).
Ayat ini menunjukkan bahwa walaupun Allah dapat berkarya sendirian saja untuk menyelamatkan manusia, namun pada kenyataannya, Ia melibatkan para rasul untuk menjadi kawan sekerja-Nya untuk membangun ladang Allah dan bangunan Allah.
c. Rasul Paulus mengajarkan, �Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.� (1 Kor 10:33- 11:1)
Sebagai umat beriman, kita harus meniru/ menjadi pengikut Rasul Paulus: yaitu kita harus mengusahakan keselamatan orang banyak, yaitu dengan mengikuti teladan Kristus. Dalam hal ini tugas membawa orang lain kepada keselamatan, juga menjadi bagian dari tugas kita semua, bukan hanya urusan Yesus saja sebagai Pengantara yang satu- satunya.
d. �Bertolong- tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus!� (Gal 6:2)
Allah menghendaki kita semua saling bertolong- tolongan dalam menanggung beban hidup ini, artinya kita harus saling mengasihi, saling membantu dan juga saling mendukung dalam doa.
e. �Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.� (Rom 8:38-39)
Maka dari sini kita mengatahui bahwa hubungan kasih antar kita sebagai sesama anggota Kristus, tidak terputus oleh kematian. Lagipula, Yesus berjanji, bahwabarang siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan mati, melainkan memperoleh hidup kekal (Yoh 3:16; 11:25). Oleh karena itu, kita dapat memohon dukungan doa dari mereka yang sudah bersatu dengan Allah di surga, sebab merekapun di surga mempersembahkan doa- doa bagi kita kepada Allah (lih. Why 8:3-4).

2. Jawaban pertanyaan- pertanyaan anda:

Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit, bagaimana kita dapat menyimpulkan hal itu?
Dengan analogi Kristus sebagai Kepala dan kita sebagai anggota- anggota TubuhNya, maka kita mengetahui bahwa sebagai Kepala, Ia selalu melibatkan anggota- anggota-Nya pada saat melakukan tugas-Nya. Anggota yang kuat membantu yang anggota yang lemah, dan yang sehat membantu yang sakit. Hal inilah yang diajarkan oleh jemaat Kristen awal, seperti telah dibahas di sini, silakan klik. Maka jika kita berpegang kepada pengajaran para Bapa Gereja, maka kita akan menyimpulkan hal yang sama: bahwa sejak awal Gereja percaya akan adanya persekutuan para kudus, dan karenanya kita dapat memohon dukungan doa dari para kudus di surga.
-Apakah doa-doa orang Kudus mengarahkan kita kepada keselamatan? Bila iya, apakah akan sama halnya dengan doa teman kita?
Jawabnya YA. Sebab orang- orang kudus yang di surga, telah bersatu sepenuhnya dengan Kristus, sehingga tidak mungkin menghendaki sesuatu yang lain daripada yang dikehendaki Kristus. Kalau Kristus ingin menyelamatkan manusia, maka itu pulalah yang menjadi kehendak mereka. Dalam hal ini doa- doa/ pengantaraan mereka mendukung Pengantaraan Kristus yang satu- satunya (1 Tim 2:5). Doa syafaat para kudus itu sudah jelas berkuasa -bahkan lebih berkuasa dari doa teman- teman kita yang masih berziarah di dunia- karena mereka sudah jelas orang- orang yang telah dibenarkan Allah di surga, sehingga doa mereka besar kuasanya (Yak 5:16). Walaupun mereka sudah beralih dari dunia ini namun mereka tidak mati, melainkan tetap hidup, sehingga mereka tetap dapat mendoakan kita. Sebab Kristus berkata demikian, �Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati�� (Yoh 11:25)
Apa yang dimaksud �orang benar� hanya orang Kudus saja, atau orang yang hidup dalam Kristus di dunia ini juga demikian?
Orang benar adalah orang yang hidup berdasarkan kebenaran, sesuai dengan perintah Allah. Awal Kitab Mazmur menunjukkan definisi orang benar (Mzm 1:6), sebagai orang yang tidak hidup menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, yang tidak suka mencemooh, tetapi yang kesukaannya adalah hukum- hukum Tuhan, dan merenungkannya siang dan malam (Mzm 1:1-2); orang benar melakukan keadilan dan kebenaran (Ams 21:15; Yeh 18:5); orang benar akan hidup oleh iman (Rm 1:17, Gal 3:11).
Maka dengan pengertian di atas, kita dapat mengatakan bahwa ada juga orang- orang benar di dunia ini, yaitu jika mereka hidup sesuai dengan Sabda Allah. Meskipun demikian, orang- orang benar yang hidup di dunia ini belum sepenuhnya sempurna, berbeda dengan para orang kudus yang sudah sepenuhnya dibenarkan Allah sehingga mereka sudah sempurna di dalam Kristus di surga (lih. Ibr 12:22-24).
Lalu, apakah bila kita mengatakan bahwa kita �memohon doa dari orang Kudus�. Kepada siapa-kah kita memohon permohonan tersebut? Apakah sesungguhnya kita benar-benar bisa berkomunikasi dengan orang Kudus? Apa dasar Alkitabnya?
Maka, jika kita mengatakan kita memohon dukungan doa dari orang kudus, artinya kita dapat memohon dukungan doa kepada Santa/Santo tertentu di dalam hadirat Allah. Mereka telah bersatu sepenuhnya dengan Kristus dan berada dalam hadirat Allah, sehingga kita dapat memohon dukungan doa mereka, pada saat kita berdoa kepada Allah. Jadi komunikasi dalam hal ini adalah: kita dapat mohon dukungan doa dari mereka, pada saat kita menaikkan permohonan kepada Allah. Maka fokus doa tetap tertuju kepada Allah, dan kepada para orang kudus, kita hanya mohon didoakan. [Ini berbeda dengan kasus Raja Saul yang, bukan memohon dukungan Samuel, tetapi malah meminta Samuel meramalkan masa depan (lih. 1 Sam 28). Hal ini dikecam Allah karena mencerminkan ketidakpercayaan kepada Allah sebagai Satu- satunya yang berkuasa atas masa depan kita, dan atas segalanya].
Dasar Alkitab tentang persekutuan orang kudus sudah saya sebutkan di atas. Selanjutnya, silakan juga anda membaca link- link berikut ini:

3. Kesimpulan

Akhirnya, Yohanes, sebenarnya ajaran tentang persekutuan orang Kudus ini hanya ingin mengatakan bahwa �siapa yang menjadi teman Kristus, sesungguhnya harus juga menjadi teman saya�. Pengantaraan Kristus yang sifatnya inklusif ini dapat dianalogikan demikian (sumber: Patrick Madrid, Any Friend of God�s is a Friend of Mine (San Diego: Basilica, 1996):
Bayangkan anda mengunjungi seorang raja di istananya. Bahkan sebelum anda memasuki ruangan tahtanya anda sudah mendengar musik yang agung. Saat anda memasuki ruangan, anda akan melihat lukisan- lukisan dan permadani yang begitu indah, lampu- lampu yang cantik, dekorasi interior yang mengagumkan, dengan pajangan bertahtakan mutiara dan permata. Anda melihat banyak kaum bangsawan pria dan wanita yang memakai pakaian yang anggun dengan wajah ramah menyapa anda. Semakin dekat anda kepada tahta raja anda akan semakin melihat kemegahan dan kemuliaannya. Saat anda berhadapan dengan sang raja, dengan mahkota dan pakaian kerajaannya, dengan wajah yang bersinar dan penuh kasih: maka sungguh sang raja adalah seorang yang paling agung, paling sempurna daripada semua yang anda lihat di ruangan itu. Namun sang raja itu melimpahkan keagungan dan keindahannya kepada semua yang ada di sekitarnya.
Sekarang bayangkan keadaan kedua. Anda datang mengunjungi seorang raja yang lain. Tetapi di istananya tidak ada musik, tak ada lukisan dan permadani. Tak ada dekorasi, tak ada lampu- lampu, tak ada pajangan. Tak ada satupun yang mengalihkan perhatian/ pandangan kepada raja yang bertahta dengan agungnya di ujung ruangan. Mengapa? Sebab raja itu tidak mau ada sesuatu apapun yang mengalihkan perhatian orang daripadanya.
Sekarang manakah dari kedua gambaran raja itu yang lebih menggambarkan keagungan dan kemegahan seorang raja? Tentu saja yang pertama. Kedua gambaran raja inilah yang mewakili dua cara pandang antara Gereja Katolik dan Protestan dalam mengartikan sikap Tuhan kepada ciptaan-Nya. Umat Protestan menganggap bahwa sang raja tidak akan memperbolehkan apapun ataupun siapapun untuk menarik perhatian darinya. Sedangkan pemahaman Katolik adalah sang raja akan melimpahkan kemuliaannya kepada apapun dan siapapun yang ada di sekitarnya. Ia tidak akan kuatir bahwa keindahan interior ataupun kebaikan para penghuni istana akan merebut kemuliaannya sebagai raja. Semua keindahan dan kebaikan itu hanya akan menambah kemuliaannya, dan hanya akan membawa semua perhatian kepadanya, sang raja yang membuat semuanya itu terjadi.
Gereja Katolik mengajarkan tentang persekutuan orang kudus dalam Katekismus:
KGK 957 Persekutuan dengan para orang kudus. �Kita merayakan kenangan para penghuni surga bukan hanya karena teladan mereka. Melainkan lebih supaya persatuan segenap Gereja dalam Roh diteguhkan dengan mengamalkan cinta kasih persaudaraan. Sebab seperti persekutuan kristiani antara para musafir mengantarkan kita untuk mendekati Kristus, begitu pulakeikut-sertaan dengan para kudus menghubungkan kita dengan Kristus, yang bagaikan Sumber dan Kepala mengalirkan segala rahmat dan kehidupan Umat Allah sendiri� (Lumen Gentium 50).
Demikian yang dapat saya sampaikan atas pertanyaan anda tentang Pengantaraan Yesus yang bersifat inklusif, yaitu yang melibatkan anggota- anggota-Nya. Karena kita mengasihi Tuhan Yesus, marilah kita juga mengasihi sahabat- sahabat-Nya di surga. Sebab dengan persatuan mereka dengan Tuhan Yesus yang mengasihi kita, maka para sahabat Kristus itu juga mengasihi kita. Berbahagialah kita jika kita menghayati misteri kesatuan Tubuh Kristus dalam kasih persaudaraan yang tak terputuskan; bahkan oleh maut sekalipun!
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

Eli, Eli, lama sabakhtani dan mengapa Yesus berdoa?


Ada pertanyaan kritis yang diajukan oleh beberapa pembaca katolisitas, yaitu, kalau Yesus adalah Tuhan, mengapa Dia berdoa � sebagai contoh ketika Dia disalib.

I. �Eli, Eli, lama sabakhtani?� Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?� (Mt 27:46; Mk 15:34; Lk 23:46).

Beberapa prinsip:
  1. Untuk menelaah hal ini, kita perlu melihat bahwa sebagai Putera Allah yang menjelma menjadi manusia, Yesus adalah Tuhan dan juga adalah manusia. Oleh karena itu, Yesus mempunyai dua keinginan dan juga dua akal budi. Untuk membuktikan hal ini, silakan membaca artikel-artikel Kristologi berikut ini:
  2. Jadi, pada waktu disalib Yesus tetap Tuhan dan juga manusia. Ini berarti bahwa Yesus tetap Tuhan dan manusia, walaupun Dia mengatakan �Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?�. Dan keduanya tidaklah bertentangan dengan beberapa alasan berikut ini.
Doa Yesus di Salib adalah doa berpengharapan:
  1. Ini adalah salah satu contoh bagaimana Alkitab dapat dipercaya, karena penulis Alkitab yang ditulis dalam terang Roh Kudus, tetap menuliskan sesuatu yang terjadi, yang mungkin dapat menjadi kesalahpahaman bagi banyak orang di masa yang akan datang.
  2. Doa yang dipanjatkan oleh Yesus dia Mat 27:46 bukanlah doa orang yang berputus asa, namun doa yang berpengharapan. Adalah jamak bagi orang Yahudi untuk dapat mengingat Mazmur. Dan pada waktu seseorang memulai sebuah Mazmur, ini berarti orang tersebut berniat untuk menyatakan Mazmur tersebut sampai selesai. Dan oleh karena keterbatasan fisik Yesus pada saat disalibkan (sebagai catatan: pada saat seorang disalibkan, maka setiap tarikan nafas adalah merupakan suatu siksaan), Dia hanya mengucapkan satu baris dari Mazmur 22. Dan oleh karena itu, umat Katolik percaya bahwa Yesus menyatakan Mazmur 22 secara keseluruhan, yang merupakan suatu pernyataan akan kemenangan Tuhan terhadap segala penderitaan dan juga termasuk kematian. Hal ini dapat dilihat bahwa Yesus mengutip Mazmur, dimana pada permulaan Mazmur dikatakan �Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? �� (Mz 22:1) dan kemudian diakhiri dengan seruan pujian kepada Tuhan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah ayat-ayat dari Mzm 22:
    • Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud.
      1) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
      2) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
      3) Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
      4) Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
      5) Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.
      6) Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak.
      7) Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:
      (8) �Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannyabiarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?�
      9) Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
      10) Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
      11) Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
      12) Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan mengepung aku;
      13) mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.
      14) Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;
      15) kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
      16) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
      17) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.
      18) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan merekamembuang undi atas jubahku.
      19) Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
      20) Lepaskanlah aku dari pedang, dan nyawaku dari cengkeraman anjing.
      21) Selamatkanlah aku dari mulut singa, dan dari tanduk banteng. Engkau telah menjawab aku!
      22) Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:
      23) kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!
      24) Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.
      25) Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia.
      26) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
      27) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
      28) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
      29) Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup.
      30) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang.
      31) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.
  3. Pada beberapa kata-kata di atas digaris bawah dari Mazmur yang tertulis dari abad 14-8 SM, terpenuhi dalam drama penyaliban Yesus. Inilah salah satu yang menyebabkan umat Katolik percaya akan Yesus sebagai Tuhan, karena Dia telah dinubuatkan sebelumnya, termasuk kelahiran, karya publik, mukjijat, penderitaan, kematian, kebangkitan, dll. Nubuat ini begitu penting agar manusia tidak salah mengenali Orang yang telah dijanjikan oleh Allah dari awal mula. Kalau ini bukan dari Tuhan sungguh sangat sulit untuk menerangkan bagaimana suatu nubuat yang dinyatakan ratusan bahkan seribu tahun lebih sebelum masehi terpenuhi dalam diri Yesus. Keterangan lebih lanjut dapat dibaca di dalam rangkaian artikel Kristologi.

Mengapa Yesus berdoa?

  1. Yesus berdoa dalam berbagai kesempatan (lih. Mt 16:23; Mt 26:36; Mk 14:32; Lk 3:21; 6:12;Lk 9:18, 28; Lk 11:1-2; Lk 18:1).
  2. Untuk itu, kita harus melihat definisi dari doa. Thomas Aquinas, Summa Theology, q. II-II, 83, a.1-2 membahas tentang definisi doa, dimana dia mengatakan bahwa doa adalah �membuka keinginan kita kepada Tuhan, sehingga Dia dapat memenuhinya.� Karena di dalam Kristus (satu pribadi) ada dua keinginan, yaitu manusia dan Tuhan, maka menjadi hal yang wajar, kalau Yesus berdoa karena Dia mempunyai kodrat manusia. Sama seperti kita sebagai orang beriman, kita menyatakan keinginan kita di hadapan Allah.
    Dalam konteks pribadi Yesus, yang mempunyai kodrat sungguh manusia, maka bukanlah hal yang aneh kalau Yesus berdoa, sebagaimana manusia juga perlu berdoa. Namun di satu sisi, karena di dalam Yesus ada persatuan (hypostatic union) antara Tuhan dan manusia, maka pada akhirnya kehendak-Nya sebagai manusia senantiasa sama dengan kehendak-Nya sebagai Tuhan.
  3. Yesus berdoa untuk kepentingan manusia. Yesus dapat saja berdoa dalam hati, namun Dia ingin menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya sebagai manusia kita berdoa, yaitu bahwa kita harus senantiasa tunduk kepada kehendak Allah Bapa, meskipun di dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
    • Yesus berdoa tanpa henti, untuk mengajar manusia senantiasa berdoa di dalam segala kesempatan tanpa henti (lih. Mt 16:23; Mt 26:36; Mk 14:32; Lk 3:21; 6:12;Lk 9:18, 28; Lk 11:1-2; Lk 18:1).
    • Yesus mengajarkan kepada manusia bahwa di dalam doa yang terpenting adalah untuk mengikuti kehendak Tuhan, seperti yang dikatakan-Nya dalam doa-Nya di Taman Getsemani, dimana Dia berkata ��Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.� (lih. Mt 26:36; Mk 14:32-36).
    • Yesus mengajarkan doa yang sempurna, yaitu doa Bapa Kami, yang terdiri dari tujuh petisi (lih. Mt 6:9-13).
    • Yesus menunjukkan bahwa di dalam setiap percobaan, maka Tuhanlah yang menjadi kekuatan dalam doa, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus di dalam drama penyaliban (Mt 27:46; Mk 15:34; Lk 23:46).
    • Yesus juga mengajarkan pentingnya untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus dengan berdoa �Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.� (lih. Lk 23:34).
    • Dan masih begitu banyak contoh yang lain, yang menyebabkan pengikut Kristus tahu bagaimana untuk berdoa, karena Tuhan sendiri � melalui Kristus � yang menunjukkan kepada manusia bagaimana seharusnya berdoa.
Jadi dari keterangan di atas, Yesus berdoa karena 1) kodratnya sebagai Tuhan dan juga sebagai manusia yang mempunyai dua keinginan, 2) untuk kepentingan manusia, sehingga manusia dapat meniru apa yang telah dilakukan-Nya. Mungkin akan sulit untuk menerima argumentasi di atas tanpa percaya terlebih dahulu bahwa Yesus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, karena apapun yang dilakukan oleh Yesus senantiasa bersumber pada kodrat-Nya sebagai persatuan (hypostatic union) antara kodrat Tuhan dan kodrat manusia.

Ditulis oleh: Stefanus Tay & Ingrid Tay
Stefanus Tay, MTS dan Ingrid Listiati, MTS adalah pasangan suami istri awam dan telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat. (Katolisitas.org)

Saturday, 11 August 2007

150) Apa yang dilakukan Yesus setelah bertemu Yohanes Pembaptis?


150) Markus 1:7-13; Yohanes 1:27-40 Apa yang dilakukan Yesus setelah bertemu Yohanes Pembaptis?  
JAWAB: 
Setelah pembaptisan-Nya, Yesus tinggal sebentar bersama murid-murid-Nya lalu pergi ke padang gurun. Catatan Rasul Yohanes mengenai pembaptisan Yesus bukanlah suatu sorotan yang kronologis. Melainkan, ia memusatkan perhatiannya pada aspek misi Kristus. Rasul Yohanes berfokus pada isu pembaptisan, penugasan (permulaan kerja) Kristus dan berkat dari Bapa. Markus hanya menuliskan bahwa Yesus pergi ke padang gurun setelah pembaptisan-Nya. Tiap catatan baik Markus maupun Yohanes adalah mengenai hal yang sama, tetapi masing-masing menyoroti masalah ini dengan cara yang sangat berbeda dan memilih informasi yang berbeda seputar kejadian tersebut. Markus sangatlah ringkas dan menyebutkan lebih banyak kejadian daripada Yohanes. Tidak terjadi kontradiksi di sini karena tidak terdapat konflik antara catatan Yohanes dan Markus. 

Markus 1:7-13
Yohanes 1:27-40
7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
 8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."
27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."
28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
     
29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 
31 Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
 9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
      
32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."
35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. 
10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." 
      
12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
13  Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.



Monday, 30 July 2007

148) Siapa yang Menangkap Yesus?

148) Matius 26:47; Markus 14:43; Lukas 22:47; Yohanes 18:12 Siapa yang menangkap Yesus?
JAWAB:
Serombongan orang 
(Matius 26:47,50) - "Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. . . Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya."
(Markus 14:43) - "Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua."
(Lukas 22:47) - Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya.

atau
Pasukan prajurit Romawi, perwira mereka, dan utusan orang Yahudi 
(John 18:12) - "Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia.

Yang ini jelas-jelas bukan kontradiksi Alkitab. Matius, Markus, dan Lukas menceritakan kepada kita bahwa ada serombongan orang mendekati Yesus di dalam taman dan mereka menangkap Dia. Yohanes menceritakan kepada kita bahwa rombongan yang menangkap Yesus adalah "pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi". Jelas, dalam rombongan orang yang mendekati Yesus itu terdapat para prajurit, perwira, dan utusan Yahudi yang melakukan penangkapan.

Monday, 25 December 2006

139) Apakah Yesus mensucikan Bait Allah pada hari pertama atau kedua?


139)  Matius 21:12; Markus 11:11-12,15-16; Lukas 19:45
Apakah Yesus mensucikan Bait Allah pada hari pertama atau kedua?

JAWAB:
(Matius 21:12) - "Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati."
(Markus 11:11-12,15-16) - "Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya. 12Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. 15Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, 16dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah." 
(Lukas 19:45) - "Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ,"
Ada dua penjelasan yang mungkin. Yang pertama adalah bahwa Matius dan Markus sengaja menyusun Injil mereka dengan pola yang berbeda karena alasan yang berbeda. Matius lebih topikal (menyusun berdasarkan topik) dalam menyusun Injilnya dibandingkan dengan Markus. Sehingga, mungkin saja Matius memampatkan informasi yang ada menjadi satu susunan tematis. Penjelasan lainnya adalah Yesus mensucikan Bait Allah dua kali. Hal ini mungkin saja terjadi, tetapi masih diperdebatkan oleh para ahli. Lihat No. 73.

Monday, 23 October 2006

130) Apakah yang dibawa Yesus di atas bumi?


130)  Apakah yang dibawa Yesus di atas bumi?
a. Menurut Matius, Pedang (Matius 10:34).
b. Menurut Lukas, Pertentangan (Lukas 12:51).

JAWAB :
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (Matius 10:34)
versus
Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.  (Lukas 12:51)

Sangat aneh jika kedua ayat dipermasalahkan dan dianggap kontradiksi, 2 ayat itu bukanlah pertentangan (kontradiksi) melainkan perbedaan (variasi). Matius 10:34 menggunakan kata "pedang" sebagai kata kias untuk menyatakan suatu pertentangan yang mungkin dihadapi seseorang yang mengikut Kristus.
Pertentangan tersebut bisa bermakna tuntutan/harga yang harus dibayar ketika seseorang mengikut Yesus. Di dalam pernyataan ini Yesus mengungkapkan tuntutan kristiani yang paling tinggi dan yang paling tidak mengenal kompromi. Di situ Yesus memberitahu para pengikut-Nya akan hal-hal yang pasti mereka hadapi, karena mereka memang benar-benar menerima tugas menjadi para utusan. Yesus menyodorkan peperangan, dan di dalam peperangan atau pertentangan itu sangat boleh jadi bahwa lawan dari murid Yesus adalah justru orang-orang yang sangat dekat, yaitu seisi rumah mereka sendiri.
Seperti biasanya, maka di dalam menyodorkan hal perang atau pertentangan ini, Yesus pun memakai bahasa yang sudah biasa dipakai oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi percaya, bahwa salah satu peristiwa yang akan terjadi pada Hari Tuhan kelak adalah adanya perpecahan di dalam keluarga-keluarga. Para rabi mengatakan, "Pada masa ketika Anak Daud datang, anak-anak perempuan melawan ibu mertuanya." "Anak laki-laki akan menghinakan bapanya, anak perempuan memberontak melawan ibunya, dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya, dan setiap orang bermusuhan melawan orang-orang yang ada di dalam rumahnya sendiri." Jadi Yesus seolah-olah hendak mengatakan, "Akhir zaman yang engkau nanti-nantikan itu telah tiba; dan campur tangan Tuhan Allah di dalam sejarah ini ialah memecah-belah rumah tangga, kelompok serta keluarga menjadi dua golongan."
Kalau ada hal besar yang muncul, maka hal besar itu memang cenderung untuk membagi-bagi orang dalam kelompok-kelompok. Hal-hal besar seperti itu selalu menyebabkan adanya orang-orang yang berusaha untuk menjawab, atau menolak, atau bahkan menguji dan mengkajinya. Demikianlah juga dengan kehadiran Yesus. Pertemuan dengan Yesus akan menyebabkan setiap orang harus memilih antara menerima atau menolak-Nya. Dan dunia serta manusia di dalamnya selalu terbagi ke dalam dua golongan, yaitu golongan yang menerima Yesus dan golongan yang belum menerima-Nya. Inikah yang dikiaskan dengan kata "pedang" yaitu "pertentangan".