Yesus Kristus adalah TUHAN! itulah jawaban seorang Kristen yang taat. Tapi apakah yang melandasi jawaban itu? Kenapa Kristen menyakini bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN? Bagi yang belum terbiasa dengan tradisi pengajaran Kristen bisa jadi akan bingung, tapi buat yang sudah terbiasa...adalah aneh jika masih bingung.
Mengapa Kristen mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN? Sebenarnya ada 3 penyebab utama....
- Pengakuan Yesus sendiri bahwa Dia adalah TUHAN
- Perjanjian Lama dengan jelas menggambarkan ke-Ilahi-an Yesus Kristus
- Demonstrasi Kuasa dan Firman-Nya
Sebelum kita membahas ketiga poin di atas; ada baiknya saudara mengetahui cara Yesus bersikap di masyarakat. Yesus Kristus pernah beberapa kali mencoba memberitahu bangsa Israel bahwa Dia adalah TUHAN, namun pada saat itu juga Dia selalu dikejar untuk dirajam. Oleh karena itulah Yesus Kristus cuma menyatakan sisi IlahiNya di hadapan para murid, sedangkan di masyarakat umum Yesus Kristus selalu menempatkan diri sebagai manusia utusan TUHAN.
Berikut adalah momen di mana Yesus Kristus mengakui bahwa Dia adalah TUHAN....
Yohanes 10:30
"Aku dan Bapa adalah satu."
"Aku dan Bapa adalah satu."
Dari pihak non-kristen sendiri banyak yang berusaha membantah ini. Alasan yang paling sering digunakan adalah dengan mencoba membedah secara bahasa Yunani ayat tersebut dan membandingkan dengan ayat berikut:
1 Korintus 3:6-8
Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
Mereka kemudian mengatakan bahwa kedua ayat ini menggunakan kata Yunani yang sama. Jadi mereka berakrobat dan hendak mengatakan bahwa maksud Yesus di Yohanes 10:30 adalah untuk menyatakan bahwa Yesus dan TUHAN hanya satu di dalam maksud dan tujuan saja dan bukannya memiliki kesatuan hakikat Ilahi.
Apakah benar seperti itu? Silahkan anda baca saja kelanjutan Yohanes 10 di berikut ini.
Yohanes 10:31-33
Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
Jadi apakah kita percaya dengan orang Indonesia yang berlagak paham bahasa bangsa Israel ataukah kita percaya dengan respon bangsa Israel itu sendiri? Jadi jelas sudah; Yesus dengan gamblang semasa masih menjadi manusia biasa pernah mengakui ke-Ilahi-an-Nya di hadapan bangsa Israel.
Apakah hanya itu pengakuan Yesus bahwa Dia adalah TUHAN? Di hadapan para murid Yesus pernah berkata....
Yohanes 16:13-15
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Adakah manusia yang berani berkata segala yang Bapa punya adalah Aku punya? Pikirkan sekali lagi; Apakah ada nabi yang berani mengatakan itu? Belum lagi saat Yesus Kristus berfirman, Dia tidak pernah mengatakan "Firman TUHAN kepadamu..." Perhatikan bahwa Yesus selalu berkata "Aku berkata kepadamu..." Yesus Kristus dengan begitu tegas memposisikan diri sebagai sumber Firman. Yesus Kristus bahkan mengukuhkan perkataan-perkataanNya di atas segala sesuatu di dunia ini dengan mengatakan:
Matius 24:35Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Tentu saja masih ada bantahan lain, yaitu "Jika benar Yesus adalah TUHAN mengapa ia tidak tahu kapan Kiamat?" Ini adalah pernyataan orang-orang yang tidak bertumbuh di dalam ajaran Kristen. Siapa bilang Yesus Kristus tidak tahu kapan kiamat? Apakah karena dalil ayat berikut ini?
Matius 24:36
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
Apakah dari ayat di atas ada pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Dia tidak tahu? Tidak ada sama sekali. Yesus hanya mengatakan, malaikat dan Anak pun tidak. Kesalahpahaman terjadi karena penulisan Anak dituliskan dengan huruf besar, sehingga banyak yang mengidentikkan dengan Yesus. Dalam bahasa Yunani sama sekali tidak ada huruf kapital. Kata anak dalam bahasa Yunani dituliskan dengan ????. Dan dalam banyak ayat mulai dari PL sampai PB, kata ini digunakan untuk menyatakan anak. Jika anda membaca dari awal hingga akhir isi dari Alkitab, maka anda akan dapat melihat bahwa Bapa sebagai sebutan bagi TUHAN dan anak sebutan bagi Manusia. Jadi ayat di atas hendak mengatakan bahwa malaikat dan manusia tidak tahu kapan hari TUHAN itu, hanya TUHAN saja yang tahu.
Masih ada pula yang menyangkal dengan mengatakan bahwa jika Yesus benar adalah TUHAN, kenapa Dia bisa mati? Sekali lagi ini adalah pernyataan orang-orang yang tidak mengerti akan tujuan hadirnya Yesus Kristus ke dunia ini. Tugas utama dari Yesus Kristus setidaknya ada 3, yaitu:
- Membawa Hukum Kasih
- Memberikan teladan Kasih
- Melepaskan manusia dari belenggu maut
Tentu saudara seiman masih mengingat kenapa manusia diusir dari taman Eden. Hal itu karena manusia melanggar Firman Tuhan dan memakan buah pengetahuan baik dan buruk. Akibat pelanggaran itu manusia menjadi bergantung pada pemahamannya sendiri tentang yang baik dan buruk. Inilah yang membuat gambar TUHAN di dalam diri manusia menjadi rusak. Manusia menjadi cenderung susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah. Kehadiran Yesus ke tengah dunia ini membawa ajaran kasih yang berfungsi sebagai antivirus bagi virus dosa yang telah merasuk manusia. Jika di dalam diri manusia ada kasih, maka manusia akan susah melihat orang lain susah dan senang melihat orang lain senang.
Namun Yesus Kristus bukan hanya pandai mengajar. Dia sendirilah yang mempraktikkan semua ajaranNya secara sempurna. Sebagaimana Dia berfirman bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Maka ia sendiri menyerahkan nyawaNya untuk menyelamatkan manusia. Itulah sifat dari kasih yang tidak egois dan memikirkan kebahagiaan yang lain di atas kebahagiaanNya.
Jadi kematian Yesus adalah bagian dari rencana TUHAN untuk memperlihatkan bahwa hanya Kasih TUHAN yang dapat menyelamatkan manusia. Oleh karena ketaatan Yesus yang sempurna mewakili pihak manusia itulah maka manusia sekali lagi dibenarkan dihadapan TUHAN; setelah sebelumnya manusia jatuh dalam kutuk maut akibat pelanggaran Adam. Setelah kematian jasmani Yesus maka tugas terakhir sang Mesias adalah membebaskan umat-Nya. Banyak bangsa Israel yang menganggap ini sebagai pembebasan dari penjajahan bangsa penjajah. Yesus melakukan lebih jauh dari itu. Ia membebaskan manusia dari belenggu maut dengan turun ke kerajaan maut dan merebut kunci maut. Bisakah anda bayangkan jika yang turun ke pusat kerajaan iblis hanyalah roh manusia biasa? Jangankan merebut kunci maut, belum berbuat apa-apa dia sudah akan dibelenggu dan tidak berkutik sama sekali. malaikat saja bisa kewalahan menghadapi penghulu-penghulu kegelapan di dunia ini.
TUHAN sendiri yang turun ke dalam kerajaan maut untuk membebaskan manusia setelah manusia kembali dilayakkan di hadapanNya dalam kematian Yesus. Jadi itulah alasan mengapa TUHAN sendiri yang turun untuk menebus manusia dalam kematian jasmani Yesus Kristus. TUHAN melakukan itu semua untuk satu alasan sederhana namun agung, yaitu kasih-Nya. Dia tanpa keraguan mampu membawa bait-Nya Yesus Kristus untuk melalui penderitaan kematian jasmani yang sekejap di keabadian hadiratNya, karena manusia sedikitpun tidak akan tahan dalam penyisaan maut di keabadian.
Jadi mengapa manusia mati-matian menolak mengakui bahwa TUHAN-nya begitu baik??? TUHAN kita bukanlah tuhan yang menjatuhkan 1001 aturan sambil berkata "Kerjakan jika mau selamat, kalau kamu tidak selamat saya tidak rugi apa-apa kok". Tentu secara kemuliaan, kuasa dan kehormatan tidak akan ada yang hilang dari hadapan TUHAN. Namun, kasih-Nya yang begitu besar atas manusia yang membuatNya merasa kehilangan jika satu jiwa saja beralih daripada-Nya. Jadi apakah sudah jelas mengapa TUHAN sendiri yang melaksanakan karya penyelamatan dan penebusan ini? Bukankah ada banyak ayat di perjanjian lama yang menyatakan bahwa TUHAN sendirilah sang penebus?
Bisa juga dibaca di kitab Yesaya berikut....Mazmur 19:15Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.
Yesaya 44:24Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi -- siapakah yang mendampingi Aku? --
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;
Ini dapat kita lihat manakala tiba masa penangkapan Yesus. Walaupun dia telah mengetahui ini akan terjadi, tidak sedikit pun dia mundur. Dia bahkan menyerahkan diriNya untuk ditangkap. Dia juga tidak menyangkal apapun untuk membebaskan diri-Nya. Tidak seperti orang-orang yang jika tidak merasa bersalah yang akan mati-matian menyangkal berusaha kabur, atau apapun itu untuk menyelamatkan dirinya.seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Manakala prajurit menelanjangi diri-Nya, Yesus Kristus tidak melakukan perlawanan dan menerima semua penghinaan yang luar biasa itu.Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup,
Yesus Kristus mengalami penahanan dan penghukuman, setelah itu ia benar-benar terputus dari negeri orang-orang hidup. Istilah hidup ini bisa mempunyai dua arti. Bisa menggambarkan bahwa dia mati secara jasmani, dan bisa juga menggambarkan mati secara rohani. Manapun itu, semuanya terjadi di dalam Yesus Kristus manakala Ia turun ke dunia orang mati alias Kerajaan Maut.
dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
Yesus Kristus memang mati untuk menanggung hukuman atas umat TUHAN. Dia dikuburkan di kompleks pekuburan sekitar Golgota. Padahal jelas seumur hidupNya ia tidak berbuat kesalahan dan tidak ada dusta yang dikatakanNya.Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan.
Inilah alasan Yesus Kristus tidak kabur walaupun Dia mengetahui bahwa dia akan mati disalibkan, karena ini adalah kehendak BAPA yang telah dinubuatkan, dan apapun yang terjadi nubuat yang telah tertulis tidak akan batal demi kemuliaan TUHAN.Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
Jadi bila Yesus menyerahkan diriNya sebagai korban penebus salah atas dosa manusia; Ia akan hidup dan kehendak TUHAN akan terlaksana. Kehendak itu adalah penebusan atas manusia yang sudah dirancang TUHAN sejak kejadian di Eden, saat Dia berfirman: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Dalam kebangkitannya Yesus Kristus telah menghancurkan "kepala ular" tempat taring iblis, yaitu maut.Sekarang Iblis tidak lebih dari ular ompong bagi yang berpegang di dalam Kristus. Namun ada bagian yang bisa menjadi titik serang non-Kristen, yaitu: Ia akan melihat keturunannya. Apakah Yesus mempunyai anak? Ini akan mirip novel DaVinci Code. Soal DaVinci Code nantilah kita bahas, mudah itu. Namun, konteks keturunan yang berarti mewarisi darah dan tubuh Kristus di dalam kekristenan melambangkan orang-orang yang menerima Dia dan mempunyai persekutuan dengan Kristus. Ini adalah bentuk respon orang percaya atas penawaran Kristus manakala ia berkata "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku......Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." Jadi kita yang menerima penebusan di dalam tubuh dan darahNya lah yang hidup di dalam Dia.
Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Ini tidak usah dijelaskan lagi, karena inilah dasar dari penebusan Kristen.
Banyak non-Kristen berkata mengapa TUHAN begitu kejam merancang nasib seseorang untuk dihancurkan ... Dia bukanlah TUHAN yang kejam, Dia adalah TUHAN yang penuh kasih, oleh karena itulah hamba yang diutusNya bukanlah pribadi yang lain .... TUHAN sendiri yang akan melaksanakannya.
Yesaya mengatakannya:
Yesaya 9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Jadi Yesus Kristus bukanlah TUHAN yang baru lahir 2000 tahun lalu. Nabi Mikha pun menyatakan ini ....
Mikha 5:1 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Jadi Yesus Kristus sudah ada sejak purbakala, sejak dahulu kala....entah kapan, yang jelas sudah lama sekali
Yesus Kristus bahkan mengakui sendiri bahwa Dia turun dari sorga di dalam ayat berikut ini....
Yohanes 3:13 Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
Hanya saja Anak Manusia itu datang bukan untuk sesuatu yang menyenangkan bagiNya, sebagaimana dituliskan ayat selanjutnya....
Yohanes 3:14-15 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal
Sudah tahukan kisah Musa meninggikan ular tembaga? Ular itu dipasang pada sebuah tiang kayu dan semua orang yang hampir mati saat itu menjadi sembuh. Ini melambangkan bagaimana Yesus akan disalibkan, dan oleh karena penyaliban itulah manusia yang seharusnya mengalami maut akan selamat dan masuk ke hidup yang kekal.Jadi itulah TUHAN kita yang penuh kasih yang turun ke dunia ini untuk menyelamatkan manusia yang sangat dikasihiNya dari belenggu kerajaan maut iblis sang pedusta.
Apakah jawaban di atas bisa memuaskan semua orang? Tentu tidak, saya juga terlalu naif jika beranggapan orang-orang akan langsung menerima ini. Bukankah ada tertulis...."Jangan melemparkan mutiaramu kepada babi". Jadi sesuatu yang sangat berharga bagi saya bisa saja seperti kerikil biasa bagi orang lain. Keselamatan di dalam Kristus yang begitu berharga bagi saya seperti kerikil biasa di mata babi. Kita lemparkan mutiara, dikiranya kita menimpuk batu, jadi dia berbalik dan menyerang kita.... kalau sudah begitu....ya sudahlah... :D
LANJUT LAGI YA!
TUHAN adalah satu, tapi jika Yesus Kristus adalah TUHAN kenapa Dia selalu bersikap bahwa Dia dan Bapa adalah pribadi yang berbeda? Dia disebut sebagai Anak dan Anak itu diutus oleh Bapa... Dia juga berdoa kepada Bapa, Bapa meninggalkan Dia di penyaliban; dan Dia duduk disebelah kanan... Semua itu menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah pribadi yang berbeda dengan Bapa. Benarkah demikian? Ini adalah suatu pandangan yang sulit diterima dari sisi iman Kristen. Kenapa? Karena Yesus sendiri sudah menegaskan berkali-kali bahwa Dia dan Bapa adalah satu, dan segala yang Bapa punya Dia punya. Namun tentu saja penjelasan tidak bisa segitu saja.
Yesus Kristus berkata:
Yohanes 6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Yesus mengklaim bahwa Dia turun dari Sorga untuk melakukan kehendak Dia yang mengutusNya. Sebagaimana sudah saya katakan di awal pembacaan di atas, ayat ini pasti terjadi ketika Yesus berada di antara masyarakat umum. Yesus selalu memposisikan diriNya sebagai utusan dari TUHAN kepada manusia, setelah 2 kali menyatakan ke-Ilahi-an-Nya dan hampir dirajam. Apakah Yesus berdusta saat mengatakan bahwa Dia adalah sekedar utusan? Sama sekali tidak. Kita sudah sama-sama membaca dari Yesaya bahwa TUHAN menyatakan akan memberikan seorang Anak alias manusia untuk menebus dosa. Jadi Yesus Kristus selaku manusia memang pemberian dari TUHAN sebagai anak domba korban penebusan dosa. Yang tidak dapat dipahami oleh orang banyak adalah pemberian ataupun utusan yang berasal dari Bapa itu tidak lain adalah TUHAN sendiri yang melawat umatnya.
Perlu diketahui bahwa TUHAN Yesus Kristus adalah manusia 100% secara jasmani, namun Dia adalah TUHAN 100% secara Roh dan kuasa-Nya. TubuhNya 100% manusia karena lahir dari seorang perempuan, namun Dia sama sekali tidak dapat diklaim membawa genetik ayah ataupun ibuNya. Ia dikandung bukan dalam proses yang bisa menghasilkan peleburan genetika dan menghasilkan genetika manusia (tidak ada pembuahan dan pencampuran kromosom di sini). Jadi bukan juga genetika Maria, karena Maria manusia normal biasa dan dapat mempunyai anak lagi dari suaminya Yusuf. TubuhNya memang bertumbuh di dalam rahim perempuan tapi dari suatu proses yang adikodrati, tidak ada penjelasan spesifik selain dikandung dari Roh Kudus. Roh Kudus ini tiada lain adalah Roh TUHAN,....jadi Roh TUHAN sendiri yang membentuk tubuh Yesus di dalam Maria saat itu.
Jadi malaikat menyampaikan kabar gembira kepada Maria bahwa dia akan mengandung seorang anak manusia di dalam rahimnya, yang mana anak itu berasal dari Roh Kudus sendiri yang turun dari sorga. Namun di sinilah bagian terumitnya, manusia kadang berpikir "jika TUHAN turun dan masuk ke dalam tubuh seorang anak berarti Surga kosong dong". Ini adalah pola pikir yang sangat naif di mana manusia membatasi TUHAN menurut dirinya sendiri. Hanya karena dia tidak bisa ada di dua tempat secara bersamaan, dikiranya TUHAN juga seperti itu. TUHAN itu Maha Hadir, dan dari eksistensiNya yang tanpa batas itu, Ia hendak merepresentasikan diriNya ke dalam rupa Anak Manusia yang penuh keterbatasan tanpa mengurangi eksistensiNya yang tanpa batas itu.
Kompleksitas Roh Kudus TUHAN itu tidak bisa dibatasi oleh akal manusia. Di seluruh dunia saat ini ada milliaran manusia yang membuka diri untuk penebusan dari Kristus, dan Roh Kudus sedang bekerja di dalam milliaran manusia itu tanpa mengurangi sedikitpun eksistensi Roh TUHAN yang tanpa batas. Jadi hanya karena Roh Kudus hidup di dalam tubuh manusia Yesus dan memelihara tubuh Yesus agar senantiasa kudus dan tidak berdosa, bukan berarti Sorga sedang kosong.
INI MEMANG SANGAT SULIT SEKALI UNTUK DIBAHASAKAN. TAPI JIKA SAYA HARUS MEMBAHASAKANNYA, MAKA SAYA LEBIH SUKA MEMBAHASAKANNYA SEPERTI INI. TUHAN ADALAH ROH PENUH KUASA YANG SANGAT TIDAK TERBATAS. DARI ROH-NYA YANG TAK TERBATAS ITU, IA MEMBERIKAN ROH-NYA UNTUK HIDUP DI DALAM YESUS KRISTUS DALAM RANGKA KARYA PENEBUSAN; TENTUNYA TANPA MENGURANGI KETIDAKTERBATASAN-NYA SEJAK MULA. SAAT YESUS BERKATA DIA DIUTUS OLEH BAPA, BAGI SAYA ITU ADALAH PERNYATAAN BAHWA EKSISTENSI ROH KUDUS YANG ADA PADANYA BERASAL DARI EKSISTENSI ROH KUDUS TUHAN YANG TANPA BATAS TADI. SAAT TUGAS PENEBUSANNYA TERLAKSANA, MAKA ROH KUDUS YANG ADA PADANYA KEMBALI PADA EKSISTENSI ROH TUHAN YANG TANPA BATAS YAITU SEBAGAI PENGUASA SEGALA YANG ADA DI SORGA DAN DI BUMI. DAN DENGAN KUASA-NYA ITU KRISTUS MEMBERIKAN ROH -NYA YANG KUDUS DAN TANPA BATAS UNTUK MENOLONG SIAPA SAJA YANG MEMBUKA HATI UNTUK MENERIMA KARYA PENEBUSANNYA.
JADI ROH KUDUS BERASAL DARI YESUS KRISTUS DAN ADALAH SATU DENGAN YESUS KRISTUS, SEDANGKAN YESUS KRISTUS BERASAL DARI BAPA DAN ADALAH SATU DENGAN BAPA....DAN DIA ADALAH TUHAN. SEKALI LAGI YESUS KRISTUS BERFIRMAN "AKU ADALAH ALFA DAN OMEGA, FIRMAN TUHAN ALLAH, YANG ADA DAN YANG SUDAH ADA DAN YANG AKAN DATANG, YANG MAHAKUASA." INI MUNGKIN SANGAT RUMIT BAGI YANG MEMBACANYA, TAPI SAYA BENAR-BENAR TIDAK BISA MEMBUATNYA LEBIH SEDERHANA LAGI.... :D
JADI ROH KUDUS BERASAL DARI YESUS KRISTUS DAN ADALAH SATU DENGAN YESUS KRISTUS, SEDANGKAN YESUS KRISTUS BERASAL DARI BAPA DAN ADALAH SATU DENGAN BAPA....DAN DIA ADALAH TUHAN. SEKALI LAGI YESUS KRISTUS BERFIRMAN "AKU ADALAH ALFA DAN OMEGA, FIRMAN TUHAN ALLAH, YANG ADA DAN YANG SUDAH ADA DAN YANG AKAN DATANG, YANG MAHAKUASA." INI MUNGKIN SANGAT RUMIT BAGI YANG MEMBACANYA, TAPI SAYA BENAR-BENAR TIDAK BISA MEMBUATNYA LEBIH SEDERHANA LAGI.... :D
Lanjut.... Apakah masih ada pengakuan Yesus Kristus bahwa Dia adalah TUHAN? Tentu, setelah kebangkitan-Nya Yesus Kristus berkata:
Matius 28:18
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Adapun bantahan tentang ini adalah "Lah itukan artinya dia sebagai objek dan ada yang memberikan, yang memberikan itulah TUHAN sebenarnya". Ini benar-benar tanggapan yang lucu dan tidak paham konteks ajaran Yesus. Bisakah anda berpikir bahwa TUHAN menyerahkan semua kuasa di sorga dan di bumi kepada seorang manusia? Lalu TUHAN mau kemana? Apakah TUHAN pensiun? Tafsir asal-asalan seperti ini hanya akan laku buat bayi-bayi rohani, jadi selalulah waspada. Maksud dari ayat di atas sudah dijelaskan; bahwa setelah Roh TUHAN yang ada pada-Nya menyelesaikan karya penebusan, maka Dia kembali kepada keseluruhan eksistensi tanpa batas yang adalah penguasa langit dan bumi.
Pada saat Yesus berteriak "Eloi...eloi lama sabachtani..." sepertinya Roh TUHAN yang ada padaNya "terputus sesaat" dari eksistensi Roh TUHAN yang tanpa batas. Hal itu dikarenakan pada saat itu Dia harus menanggung segala kutuk dosa di dalam kematianNya. Dia benar-benar menjadi bak penampungan dosa, sehingga menjadi tidak layak dihadapan hadirat ke-Ilahi-an. Bahkan jika tidak salah ingat ada dikatakan untuk sesaat itu, Dia lebih rendah dari malaikat. Namun setelah kebangkitan-Nya dan rencana TUHAN terpenuhi, maka Dia mendapatkan kemuliaan-Nya dan kembali ke Sorga sebagai penguasa segala sesuatu. Yesus Kristus adalah Firman, Roh, Perintah, dan Kuasa yang berasal dari TUHAN, dan Firman itu tidak pernah gagal melaksanakan apa yang menjadi tugasNya sampai Dia kembali kepada eksistensi-nya sebagai penguasa Surga dan Bumi.
Pada saat Yesus berteriak "Eloi...eloi lama sabachtani..." sepertinya Roh TUHAN yang ada padaNya "terputus sesaat" dari eksistensi Roh TUHAN yang tanpa batas. Hal itu dikarenakan pada saat itu Dia harus menanggung segala kutuk dosa di dalam kematianNya. Dia benar-benar menjadi bak penampungan dosa, sehingga menjadi tidak layak dihadapan hadirat ke-Ilahi-an. Bahkan jika tidak salah ingat ada dikatakan untuk sesaat itu, Dia lebih rendah dari malaikat. Namun setelah kebangkitan-Nya dan rencana TUHAN terpenuhi, maka Dia mendapatkan kemuliaan-Nya dan kembali ke Sorga sebagai penguasa segala sesuatu. Yesus Kristus adalah Firman, Roh, Perintah, dan Kuasa yang berasal dari TUHAN, dan Firman itu tidak pernah gagal melaksanakan apa yang menjadi tugasNya sampai Dia kembali kepada eksistensi-nya sebagai penguasa Surga dan Bumi.
Masih belum cukup pengakuan Yesus Kristus sebagai Tuhan kita? Baiklah kita baca pengakuan Yesus sebagai TUHAN di kitab Wahyu....
Wahyu 1:7-8
Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Siapakah yang telah ditikam? Siapakah yang adalah Firman TUHAN? Dialah Yesus Kristus! Jika ada yang berpikir bahwa ini upaya menarik-narik saja, maka silahkan baca lebih lanjut di bagian-bagian akhir kitab Wahyu....
Wahyu 22:12-16
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.
Sudah baca potongan ayat di atas? Dialah yang akan datang pada akhir zaman. Dialah yang akan membawakan pengakiman. Dialah yang Awal dan Yang Akhir. Dialah Yesus Kristus pemilik semua malaikat, yang adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang! Jadi siapa yang pertama kali mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN? Paulus kah? Ternyata Firman TUHAN sendiri yang mengatakan itu, bahkan jauh sebelum tertulis di Perjanjian Baru, fakta bahwa sang Anak adalah TUHAN sendiri sudah dituliskan di dalam kitab Yesaya.
Yesaya 9:5
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
TUHAN juga sanggup membangkitkan orang mati ataupun meredakan badai tanpa menyebut nama TUHAN sekalipun, padahal kehidupan seseorang adalah hak tunggal TUHAN saja. Semua itu karena Dia-lah TUHAN semesta alam. Kalau pun anda masih merasa ingin melihat lebih banyak bukti lagi baiklah, kita tambah beberapa lagi....
Perhatikan Mazmur Daud berikut
"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.....dst"
"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.....dst"
Bandingkan pernyataan Yesus Kristus akan diriNya:
Yohanes 10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
Perhatikan pula pernyataan Tuhan Yesus yang berikut:
Matius 19:17b .... Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Bandingkan dengan pernyataanNya yang berikut:
Yohanes 8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
Bisakah saudara melihat kesamaannya?
Masuk ke dalam hidup adalah padanan dari tidak mengalami maut selama-lamanya
Turutilah segala perintah Allah adalah padanan dari menuruti firman-Ku
Jadi Yesus Kristus selalu menyiratkan di depan bangsa Israel bahwa dialah TUHAN yang menebus manusia.
Jadi kenapa Yesus dalam banyak hal disebut sebagai Anak? Kenapa Dia berdoa? Kenapa pula Dia duduk disebelah kanan?
Pada Yesus melekat begitu banyak sebutan Anak, dalam budaya Yahudi sendiri Anak mengacu kepada manusia atau orang-orang yang takut akan TUHAN. Berikut ini adalah istilah anak yang melekat pada Yesus Kristus:
Jadi Yesus Kristus selalu menyiratkan di depan bangsa Israel bahwa dialah TUHAN yang menebus manusia.
Jadi kenapa Yesus dalam banyak hal disebut sebagai Anak? Kenapa Dia berdoa? Kenapa pula Dia duduk disebelah kanan?
Pada Yesus melekat begitu banyak sebutan Anak, dalam budaya Yahudi sendiri Anak mengacu kepada manusia atau orang-orang yang takut akan TUHAN. Berikut ini adalah istilah anak yang melekat pada Yesus Kristus:
- Anak Domba TUHAN yang artinya korban penebus dosa
- Anak Tunggal TUHAN yang berarti satu-satunya manusia yang di dalam namaNya TUHAN berkenan ditemui
- Anak TUHAN Istilah umum pada bangsa Israel yang berarti orang yang takut pada TUHAN
- TUHAN Anak yang berarti TUHAN dalam rupa manusia
- Anak Sulung yang berarti manusia terpilih yang dipakai TUHAN untuk rencanaNya. Yesus pun yang pertama dibangkitkat dari antara orang mati dari kerajaan Maut.
Yesus seumur hidupNya di dunia ini hidup dengan sangat taat. Roh TUHAN di dalam diriNya menuntun diriNya untuk selalu memuliakan hadirat TUHAN. Kenapa Roh TUHAN berdoa ke hadirat TUHAN yang tanpa batas itu? TUHAN berdoa ke TUHAN? Bukankah itu sesuatu yang aneh? Bagi saya sendiri itu tidaklah aneh, karena mempertimbangkan Yesus Kristus dipersiapkan sebagai korban penebusan dosa. Otomatis sebagai korban penebus dosa Yesus tidak boleh berdosa. Jika Yesus berdosa, maka Dia tidak bisa menebus siapa pun karena Dia sendiri harus dihukum. Yang bisa menebus manusia berdosa hanyalan manusia yang super taat. Apakah Yesus dapat dikatakan memenuhi kriteria sebagai manusia super taat jika Dia tidak berdoa dan mengabaikan hadirat Ilahi? Jadi fakta bahwa Yesus berdoa, bagi saya adalah pekerjaan Roh Kudus untuk mempersiapkan Yesus Kristus menjadi Anak Domba tanpa cela bagi penebusan dosa. Selain itu; sikap hidup Yesus yang berdoa dan taat beribadah sekaligus menjadi teladan dari-Nya kepada Manusia, tentang bagaimana manusia seharusnya memuliakan hadirat-Nya yang tanpa batas.
Setelah kebangkitanNya, Roh-Nya kembali pada eksistensi Roh TUHAN yang tanpa batas penguasa langit dan bumi. Ini sering dibahasakan sebagai duduk di sebelah kanan kemuliaan TUHAN. Duduk disebelah kanan ini sendiri adalah sebuah istilah yang dapat dengan mudah dipahami oleh bangsa Israel. Duduk dalam ibadah bangsa Yahudi berarti telah menyelesaikan tugasNya. Imam Yahudi tidak akan duduk sebelum menyelesaikan tugasnya. Jadi saat Yesus berkata duduk disebelah kanan TUHAN, untuk menunjukkan bahwa pada saat itu tugasNya sudah terlaksana.
Lalu kenapa di sebelah kanan? Cobalah membaca lagi ke kitab-kitab perjanjian lama dan carilah ayat-ayat yang di mana TUHAN menekankan istilah kanan, misalnya sebelah kanan, mata kanan, dan tangan kanan. Kenapa tidak sebelah kiri, mata kiri, dan tangan kiri? karena dalam budaya Yahudi istilah kanan untuk menunjukkan sesuatu yang berharga dan menjadi representasi kekuasaan TUHAN. Saudara bisa memperhatikan bahwa bait TUHAN yang dibangun Salomo menghadap ke barat dan gerbangnya di timur. Sedangkan kerajaan Israel ada di sebelah selatan yang berarti di sebelah kanan bait. Hal itu karena dalam budaya bangsa Israel; "sebelah kanan" menandakan sebagai representasi kuasa TUHAN. Jadi saat Yesus Kristus mengatakan duduk disebelah kanan kemuliaan TUHAN, sama sekali tidak mengacu kepada kursi atau takhta secara fisik. Pernyataan Yesus menunjukkan bahwa Ia yang sudah menyelesaikan penebusan akan mendapat kemuliaan TUHAN dan menjadi representasi kuasa TUHAN. Jadi sejak saat itu TUHAN yang tidak tampak dan tak terbatas itu jika hendak menyatakan kuasa-Nya maka DIA akan tampil dalam rupa Anak Manusia Yesus Kristus.
Sekarang perhatikan perikop berikut:
Matius
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
Ngapain si imam besar mengoyak bajunya? Padahal Yesus cuma mengatakan pada akhir zaman manusia akan melihat Dia duduk di sebelah kanan TUHAN dan datang di awan-awan. Kenapa itu dikatakan sebagai hujat? Bukankah hujat bagi Israel adalah sikap menyamakan diri dengan TUHAN. Bagi kita yang tidak terbiasa dengan budaya Yahudi, kalimat itu hanya akan terdengar biasa saja, yaitu "Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa".... tapi bagi telinga Yahudi itu akan terdengar "TUHAN akan menyatakan kuasaNya dalam rupa Anak Manusia yang berkenan bagiNya dan yang telah melaksanakan kehendak-Nya, yaitu Aku".....makanya spontan saja si Imam Besar merobek bajunya sambil berteriak "Ia menghujat TUHAN!!!"
Jadi sia-sialah usaha dari luar Kristen, mereka sudah capek-capek merekayasa bahwa Paulus lah yang menghembuskan ajaran bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN. Mereka juga sudah susah payah memelintir bahwa Konsili Nicea mengangkat Yesus sebagai TUHAN, padahal faktanya konsili itu hanya mengakui Yesus sebagai TUHAN. Adalah dua hal yang berbeda antara mengangkat dan mengakui Yesus sebagai TUHAN. Perhatikan semua kutipan saya di atas, tidak satupun mengambil pernyataan Paulus ataupun Nicea untuk menyatakan Yesus adalah TUHAN. Kenapa? Karena saya ingin menunjukkan bahwa tanpa melibatkan Paulus dan Nicea, Yesus Kristus tetaplah TUHAN yang sudah ada sejak purbakala, sejak dahulu kala....karena Dia-lah Alfa dan Omega, pemilik semua malaikat dan segala ciptaan....yang Mahakuasa!
Setelah kebangkitanNya, Roh-Nya kembali pada eksistensi Roh TUHAN yang tanpa batas penguasa langit dan bumi. Ini sering dibahasakan sebagai duduk di sebelah kanan kemuliaan TUHAN. Duduk disebelah kanan ini sendiri adalah sebuah istilah yang dapat dengan mudah dipahami oleh bangsa Israel. Duduk dalam ibadah bangsa Yahudi berarti telah menyelesaikan tugasNya. Imam Yahudi tidak akan duduk sebelum menyelesaikan tugasnya. Jadi saat Yesus berkata duduk disebelah kanan TUHAN, untuk menunjukkan bahwa pada saat itu tugasNya sudah terlaksana.
Lalu kenapa di sebelah kanan? Cobalah membaca lagi ke kitab-kitab perjanjian lama dan carilah ayat-ayat yang di mana TUHAN menekankan istilah kanan, misalnya sebelah kanan, mata kanan, dan tangan kanan. Kenapa tidak sebelah kiri, mata kiri, dan tangan kiri? karena dalam budaya Yahudi istilah kanan untuk menunjukkan sesuatu yang berharga dan menjadi representasi kekuasaan TUHAN. Saudara bisa memperhatikan bahwa bait TUHAN yang dibangun Salomo menghadap ke barat dan gerbangnya di timur. Sedangkan kerajaan Israel ada di sebelah selatan yang berarti di sebelah kanan bait. Hal itu karena dalam budaya bangsa Israel; "sebelah kanan" menandakan sebagai representasi kuasa TUHAN. Jadi saat Yesus Kristus mengatakan duduk disebelah kanan kemuliaan TUHAN, sama sekali tidak mengacu kepada kursi atau takhta secara fisik. Pernyataan Yesus menunjukkan bahwa Ia yang sudah menyelesaikan penebusan akan mendapat kemuliaan TUHAN dan menjadi representasi kuasa TUHAN. Jadi sejak saat itu TUHAN yang tidak tampak dan tak terbatas itu jika hendak menyatakan kuasa-Nya maka DIA akan tampil dalam rupa Anak Manusia Yesus Kristus.
Sekarang perhatikan perikop berikut:
Matius
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
Ngapain si imam besar mengoyak bajunya? Padahal Yesus cuma mengatakan pada akhir zaman manusia akan melihat Dia duduk di sebelah kanan TUHAN dan datang di awan-awan. Kenapa itu dikatakan sebagai hujat? Bukankah hujat bagi Israel adalah sikap menyamakan diri dengan TUHAN. Bagi kita yang tidak terbiasa dengan budaya Yahudi, kalimat itu hanya akan terdengar biasa saja, yaitu "Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa".... tapi bagi telinga Yahudi itu akan terdengar "TUHAN akan menyatakan kuasaNya dalam rupa Anak Manusia yang berkenan bagiNya dan yang telah melaksanakan kehendak-Nya, yaitu Aku".....makanya spontan saja si Imam Besar merobek bajunya sambil berteriak "Ia menghujat TUHAN!!!"
Jadi sia-sialah usaha dari luar Kristen, mereka sudah capek-capek merekayasa bahwa Paulus lah yang menghembuskan ajaran bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN. Mereka juga sudah susah payah memelintir bahwa Konsili Nicea mengangkat Yesus sebagai TUHAN, padahal faktanya konsili itu hanya mengakui Yesus sebagai TUHAN. Adalah dua hal yang berbeda antara mengangkat dan mengakui Yesus sebagai TUHAN. Perhatikan semua kutipan saya di atas, tidak satupun mengambil pernyataan Paulus ataupun Nicea untuk menyatakan Yesus adalah TUHAN. Kenapa? Karena saya ingin menunjukkan bahwa tanpa melibatkan Paulus dan Nicea, Yesus Kristus tetaplah TUHAN yang sudah ada sejak purbakala, sejak dahulu kala....karena Dia-lah Alfa dan Omega, pemilik semua malaikat dan segala ciptaan....yang Mahakuasa!
Sebenarnya masih banyak lagi, tapi bagi saudara-saudara Kristen yang terkasih silahkan melakukan pencariannya secara pribadi :D. Jadi dengan demikian dari Alkitab sendiri ada begitu banyak yang bisa digunakan untuk menyatakan ke-TUHAN-an dari penebus kita Yesus Kristus....
Jika pun ini masih ada yang mau dibantah, maka bantahan yang tersisa tinggal satu, yaitu "ALKITAB KRISTEN ITU PAALLLLSSUUUU!!!!" Tapi tenang saja Firman Tuhan yang hidup menyediakan segala yang kita perlukan untuk menyatakan kebenaran di dalamnya. Tapi di artikel Alkitabnya Kristen palsu? ya .... GBU all
No comments:
Post a Comment