Apakah ada masalah seputar perayaan Natal dan paskah di Kristen? Tentu, bahkan sangat pelik. Jadi kita bahas mulai dari natal dulu ya, nanti baru kita masuk ke paskah.Natal adalah peringatan akan kelahiran Yesus Kristus. Ada dua masalah besar untuk natal:
- Pertama: Tidak ada perintah merayakannya dan 25 Desember bukanlah kelahiran Yesus Kristus yang sebenarnya.
- Kedua: Kronologis kelahiran Yesus Kristus dikatakan bertentangan dengan data dan fakta sejarah
Benarkah?
Mari kita lihat satu persatu. Bahwa 25 Desember memang bukan tanggal kelahiran Kristus itu mungkin 100% benar; dan bahwa tidak ada perintah di Alkitab untuk merayakannya itu 100% benar. Lalu apakah itu menjadi masalah? Bagi saya pribadi itu bukanlah masalah sama sekali. Sejarah mencatat bahwa 25 desember itu sebenarnya adalah konversi dari hari raya agama paganisme dewa matahari. Bangsa Yunani merayakan tanggal 25 desember sebagai hari raya dewa matahari, karena pada tanggal itulah matahari bersinar paling lama di Yunani. Atas dasar pemahaman itulah mereka beranggapan untuk mengadakan festival "Kelahiran Matahari yang tak terkalahkan".
Kenapa bisa menjadi hari raya di Kristen? Hal itu karena pada perkembangan awal kekristenan, para rasul masuk ke bangsa yang sudah lebih dulu menganut paganisme. Inti dari ajaran para rasul pada saat itu adalah untuk menyatakan bahwa tidak ada TUHAN selain yang telah menebus manusia dalam kematian Yesus Kristus. Berkat pertolongan Roh Kudus para rasul sanggup mengadakan banyak "mukjizat" sehingga perlahan-lahan bangsa paganisme mulai melihat bahwa TUHAN yang hidup ada di dalam ajaran para rasul. Untuk melihat bukti-bukti bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN silahkan baca artikel Yesus Kristus adalah TUHAN.
Singkat kata, pemahaman mereka berubah menjadi "Yang namanya dewa matahari itu tidak ada, TUHAN yang sejati adalah Yesus Kristus". Maka digusurlah posisi dewa matahari. Bangsa pagan itu beralih menjadi pengikut Kristus. Hari raya "Kelahiran Dewa Matahari" menjadi Hari Raya "Kelahiran Yesus Kristus". Ide dasarnya sebenarnya sederhana, Oleh karena Yesus Kristus mati pada tanggal 25 Maret versi kalender Roma, maka untuk menentukan kelahiranNya, para tua-tua Kristen dulu menambahkan 9 bulan (katanya sih lama bayi dalam kandungan) maka jadilah 25 desember. Hanya saja, bagi saya pribadi versi ini terlalu dibuat-buat, dan iman saya bukan iman yang bergantung pada penghiburan yang dibuat-buat.
Jadi sebenarnya Natal lebih baik disikapi sebagai tradisi gereja, yang besyukur atas lahirnya Yesus Kristus yang menebus dosa manusia. Tentu saja yang dirayakan kelahiranNya bukanlah sisi Ilahi Yesus Kristus, karena TUHAN tidak mungkin baru lahir 2000 tahun lalu. Sisi Ilahi Yesus Kristus sudah ada sejak dahulu kala seperti yang dituliskan oleh Mikha 5:1. Jadi natal itu lebih kepada perasaan syukur atas datangNya anak domba TUHAN yang akan menebus kita. Lalu apakah jadi masalah jika peringatan kelahirannya tidak tepat pada tanggal lahirnya?
Saya rasa tidak ada masalah sama sekali. Setiap hari adalah berkat dari TUHAN dan semuanya adalah baik. Ada yang mau bersyukur atas kelahiran Yesus tanggal 20 Mei juga boleh, bahkan seharusnya bisa setiap hari....biar sukacita terasa setiap hari. Tanggal saat ini pun adalah tanggal perhitungan Gregorian, memangnya kenapa TUHAN harus senang jika kelahiran Yesus Kristus dirayakan tepat menurut perhitungan manusia? Siapa si pembuat kalender hingga TUHAN begitu senang jika dirayakan menurut perhitungan kalendernya? Perayaan natal adalah inisiatif manusia untuk mengekspresikan rasa syukurnya pada TUHAN. TUHAN tidak memerintahkan hal ini, dan tidak pula melarangnya. Manusia diberi kebebasan untuk mengekspresikan kasihnya pada TUHAN saat Dia berfirman "Kasihilah TUHAN-mu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu." Selama hal itu untuk mengekspresikan kasih kita kepada TUHAN, maka tidak akan ada masalah.
Mengenai konversi hari raya dewa matahari menjadi natal, sebaiknya kita terima saja itu sebagai kemenangan Kristus atas berhala-berhala dunia ini. Memang saat ini masih banyak berhala lainnya, namun tidak lama lagi kemenangan mutlak itu akan dinyatakan pada akhir zaman. Jika pun itu menjadi strategi penginjilan para rasul pada masa itu, maka itu sama sekali bukan masalah. Jangan sampai tradisi manusia menjadi penghalang manusia untuk datang kepada Yesus Kristus. TUHAN kita adalah TUHAN yang universal, menaklukkan banyak berhala pada berbagai kebudayaan dan tunduk di bawah nama-Nya. Memang banyak saudara di Islam bertanya, kenapa kalian menyembah pohon natal? Hehe...kata siapa? Itu cuma seperti icon hari raya, seperti ketupat yang tidak pernah diatur dalam kitab tetapi selalu ada. Kalau pohonnya sudah dipake ya disimpan di kolong lagi. Tidak lebih dari aksesoris hari raya.
Masalah terbesar bukanlah kenapa 25 Desember bisa menjadi hari raya natal. Kisah dibalik hari raya natal itu sendiri lebih penting. Banyak pihak yang mau membuktikan bahwa kisah kelahiran Yesus Kristus saling bantah membantah antara kitab injil. Benarkah?
Banyak yang mengatakan inilah faktor kesalahan itu....
- Yesus lahir di zaman Herodes Agung tapi Lukas mengatakan itu terjadi saat sensus pertama Kirenius. Sejarah mencatat sensus pertama Kirenius tercatat tahun 6 masehi, padahal Herodes Agung wafat pada 4 SM. Berarti ada kesalahan?
- Dikatakan Iudea menjadi propinsi Roma pada tahun 6 Masehi, jadi kejadian Yesus Kristus diburu oleh Herodes Agung adalah sebuah kesalahan karena Herodes sudah wafat 10 tahun sebelumnya?
Benarkah? Baiklah inilah bantahan saya.....
Ada sebuah batu nisan yang dikenal sebagai Lapis Venetus. Pada batu itu tertulis bahwa Quintus Aemelius Secundus diperintahkan oleh Kirenius untuk melakukan sensus. Sayangnya banyak orang Kristen memakai bukti ini sebagai alat untuk membela diri. Hehehe...mudah-mudahan saudara-saudara di Islam tidak mengira saya juga mau memakai bukti yang salah ini. Sudah jelas batu itu adalah nisan dari Secundus, artinya dibuat saat dia mati, trus di batu itu juga dituliskan Kirenius berpangkat Legate yang artinya perintah diturunkan pada 6 Masehi. Jelas ini akan menjadi pembelaan palsu yang tidak perlu dipaksakan.... Tanpa ini pun saya dapat membuktikan bahwa Lukas tidak berbuat kesalahan di dalam injil yang ditulisnya....
Fakta 1: Yahudi dijajah Roma bukan pada 6 Masehi, tapi sejak 63 sebelum Masehi. Silahkan baca di http://en.wikipedia.org/wiki/Timeline_of_Jewish_history ===> Berikut kutipannya: 63 BCE The Romans intervene in the civil war in Judea, which becomes a Roman province. Jadi yang mengatakan Yudea baru bergabung ke Roma pada 6 Masehi adalah fakta yang salah. Entah dipaksakan karena ketidaktahuan, atau karena memang berdusta secara sadar. Bagi saya itu tidak penting, itu perkaranya pribadi dengan TUHAN di kemudian hari.
Fakta 2: Sejak takluk di bawah Roma, bangsa Yahudi sudah membayar pajak. Sejarahwan Yahudi bernama Josephus mencatat ini di buku sejarah Yahudi pada abad pertama. Pada Antiquities buku ke XIV yang menceritakan Antipater orang Idumaea ayah dari Herodes yang agung. Tapi sebelumnya kita perjelas dulu status dari Antipater. Dikatakan; Antipater I the Idumaean (died 43 BC) was the founder of the Herodian Dynasty and father of Herod the Great. Linknya di http://en.wikipedia.org/wiki/Antipater_the_Idumaean ===> Josephus mencatat bahwa saat itu bangsa Yahudi sudah membayar pajak ke Roma; Silahkan dibaca.... As the war that arose upon the death of Caesar was now begun, and the principal men were all gone, some one way, and some another, to raise armies, Cassius came from Rome into Syria, in order to receive the [army that lay in the] camp at Apamia; and having raised the siege, he brought over both Bassus and Marcus to his party. He then went over the cities, and got together weapons and soldiers, and laid great taxes upon those cities; and he chiefly oppressed Judea, and exacted of it seven hundred talents: but Antipater, when he saw the state to be in so great consternation and disorder, he divided the collection of that sum, and appointed his two sons to gather it;
Jadi sejak bapaknya Herodes Agung, yaitu si Antipater, bangsa Yahudi sudah membayar pajak kepada bangsa Roma
Fakta 3: Mereka salah memahami kata Gubernur bagi Kirenius. Gubernur di sini bukan mengacu kepada suatu jabatan khusus di Roma. Kata itu lebih mengacu kepada "Orang yang memerintah". Bisa anda lihat bahwa Lukas juga menggunakan kata Gubernur buat Pontius Pilatus? Lukas 3:1 Now in the fifteenth year of the reign of Tiberius Caesar, Pontius Pilate being governor of Judaea.... Apakah jabatan Pilatus sebenarnya? Ternyata dia adalah seorang Prefect yaitu seorang kepala prefektur di wilayah di Yudea. Jadi Pilatus adalah Gubernur/Pemegang Kuasa Pemerintah untuk wilayah Prefectur Yudea, mungkin untuk bidang keamanan. Lalu bagaimana dengan Kirenius? Ternyata pada 12 SM Kirenius sudah menjadi seorang konsul, jabatan tertinggi di sipil dan militer untuk pemerintahan Roma. Jadi Kirenius adalah Gubernur/Pemegang Kuasa Pemerintahan untuk semua wilayah kekuasaan Roma termasuk Syria. Syria sendiri adalah sebuah wilayah yang jauh lebih luas dari sebuah prefectur Yudea. Sebagai seorang Consul; Kirenius membawahi begitu banyak orang seperti Pilatus. Jadi jangan salah paham dengan istilah governor, itu cuma untuk menyatakan orang yang paling berkuasa pada suatu wilayah, dan sama sekali bukan pangkat atau jabatan. Kata itu ditulis sebagai ?e�??e???t?? yang artinya to command atau to govern, yang artinya "memerintah"....jadi sama sekali bukan mengacu pada jabatan. Yang satu seorang prefect dan satu seorang consul, tapi keduanya dinyatakan sebagai yang memerintah pada wilayah tertentu, dan itu sudah amat sangat tepat sekali.
Silahkan baca "In 12 BC he was named consul, a sign that he enjoyed the favour of Augustus."
Fakta 4: Pajak di Roma ditarik setiap siklus 14-17 tahun sekali. Kenapa ada rentang waktu? Karena jeda untuk tarik pajak adalah 14 tahun, sedangkan jeda untuk sensus adalah sekitar 2 tahun. Jika Sejarah mencatat bahwa sensus pertama sejak Kirenius menjadi seorang Legate di wilayah Yudea terjadi pada 6 Masehi. Maka sensus pertama dalam masa karir Kirenius sebagai pemegang Kuasa di Syria seharusnya terjadi 16 tahun sebelumnya (14 tahun jeda pajak + 2 tahun jeda sensus). Dengan demikian sensus pertama sejak Kirenius menjadi pemegang kuasa tertinggi di Syria (seorang Consul) seharusnya terjadi pada 10 SM (2 tahun setelah jabatannya sebagai Consul). Jadi sensus ini dimulai saat Kirenius masih sebagai konsul (ingat bahwa Yahudi sudah kena pajak sejak 6 dekade sebelum Masehi)
Fakta 5: Maria dan Yusuf pegi ke Betlehem dan kota itu begitu padat. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa mereka ke kota itu mendekati deadline. Mungkin hal ini dikarenakan bangsa Yahudi benci dengan bangsa pagan yang menjajah mereka. Jadi mungkin sekali pendaftaran itu terjadi pada 8 SM.
Fakta 6. Ada bintang terang yang menuntun orang majus, menurut para ahli perbintangan, hanya ada satu kejadian yang bisa memungkinkan itu terjadi, yaitu konjungsi planet-planet yang menjadi bintang terang pada 7 SM. "Bintang" ini menampakkan diri 3 kali dan berpindah tempat. Dengan demikian masuk akal kenapa bintang ini bisa menuntun orang majus dan juga kenapa orang majus tidak menemui Yesus di kandang lagi, melainkan sudah dalam sebuah kamar. Masuk akal juga kenapa Herodes Agung membunuh anak berusia 2 tahun ke bawah; semua itu dikarenakan Yesus bukanlah bayi yang baru lahir.
Silahkan baca "The so-called "Star of Bethlehem" � thought to have appeared c. 7 BC � was theorized to be a greatest conjunction; "
Fakta 6: Herodes mati pada 4SM, itu berarti usia Yesus berkisar 3-4 tahun.
Jadi tidak ada fakta yang bertentangan antara Lukas dan Sejarah. Oknum dari Islam saja yang mungkin cuma mau melihat fakta secara parsial, sehingga dia mengatakan Yudea baru dijajah Roma pada 6 masehi, padahal penjajahan sudah sejak 60-an SM. Dia juga mengatakan pajak pertama kali ditarik pada 6 SM padahal Josephus sejarahwan Yahudi mengatakan sudah sejak dekade ke 6 SM pajak diberlakukan bagi bangsa Yahudi. Dia juga mengatakan Kirenius menjadi pemerintah Yudea pada 6SM, padahal Kirenius sudah menjadi Consul pemimpin tertinggi untuk wilayah Siria pada 12 SM. Jadi tidak ada yang salah dengan Lukas 2:2 yang mengatakan Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
Apakah masalah selesai? Belum, Lukas 3:1 menimbulkan masalah baru....
dikatakan dalam Lukas 3:1 Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,....
Lukas 3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,...
Tiberius sendiri menjadi Kaisar pada 14 masehi, jadi tahun ke 15-nya pasti jatuh pada 29 masehi. Jika Yesus berumur 30 pada saat itu, maka itu berarti Yesus seharusnya lahir 1-2 SM. Tepatnya 2-3 tahun setelah kematian Herodes. Ini bertentangan dengan fakta kita tadi bahwa Yesus lahir sekitar 8 SM. Apakah Lukas berbuat kesalahan? Rasanya tidak; Lukas berkata "Ia berumur kira-kira tigapuluh tahun". Dalam bahasa aslinya tiga puluh dituliskan sebagai t??????ta yang dalam versi modern greek adalah t????ta. Anda harus paham bahwa bahasa Yunani tidak membedakan terjemahan untuk tiga puluh dan tiga puluhan. Berbeda dengan bahasa Inggris yang dengan jelas membedakan thirty dan thirties. Jadi jika ayat itu diterjemahkan juga bisa saja berbunyi: Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluhan tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,...
Bisa anda baca? Ayat ini sah saja jika hendak dibahasakan sebagai umur tiga puluhan tahun. Jika Yesus benar lahir 8 SM, maka umurnya seharusnya 36-37, masih dapatkah dikatakan sebagai usia tiga puluhan? Tentu saja, jadi tidak ada masalah bagi saya buat kasus ini. Apalagi pada ayat itu Lukas menggunakan kata hosei yang artinya "about" atau "kira-kira" atau "kurang lebih". Penggunaan kata ini menunjukkan Lukas tidak mengetahui usia tepat dari Yesus Kristus. Ia hanya memberi perkiraan itu.
Kenapa Lukas tidak menyatakan saja usianya? Hal itu sangat mungkin dikarenakan TUHAN membiarkan kitab Lukas sebagai kitab yang dominan hasil investigasi Lukas sebagai manusia. Lukas sangat mungkin mengalami kebingungan menentukan usia tepat dari Yesus saat memulai pelayanannya. Oleh karena itu dinyatakannya sebagai sekitar tiga puluh tahun alias tigapuluhan tahun. Jadi apakah kitab Lukas adalah hasil karya manusia dan tidak bisa dikatakan sebagai Firman TUHAN? Tentu saja Lukas adalah Firman TUHAN, bahkan kehadirannya yang membuat keseluruhan injil menjadi satu rangkaian kesaksian yang luar biasa kuatnya. Tentang ini akan saya bahas di artikel KENAPA LUKAS DAN PAULUS PENTING?
Sekarang kita bahas mengenai Kronologis Paskah.....
Tapi sebelum mengetahui latar belakang paskah Kristen kita harus mengetahui latar belakang paskah Yahudi. Paskah Yahudi dirayakan dari 14 Nisan hingga 22 Nisan.
- 14 Nisan dirayakan sebagai peringatan hari kematian anak sulung bangsa Mesir
- 15 Nisan diperingati sebagai "kaburnya" bangsa Israel. Saya memakai istilah kabur karena mereka benar-benar terburu-buru. Mereka menjarah harta, dan membawa bahan makanan hanya roti. Itupun tidak mereka tunggu sampai mengembang, makanya mereka makan roti tidak mengembang selama seminggu pelariannya.
- 21-22 adalah hari kelepasan mereka dari pengejaran bangsa Mesir. Akhir dari pengejaran itu adalah pesta bangsa Israel. Ini bisa anda baca di kejadian15:19-20 Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut. Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.
Jadi hari raya paskah bisa dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu paskah dan festival roti tidak beragi selama 7 hari. Bukankah anda bisa merasakan sesuatu di sini? Sebuah pertanda yang tersembunyi namun sangat terang benderang bagi yang membaca Firman TUHAN?
- Kematian anak sulung menjadi tumbal untuk kelepasan umat-Nya.
- Lalu umatnya yang dilepas itu harus memakan roti tidak beragi selama perjalanan. Ragi sudah lama menjadi simbol dari dosa saat Yesus mengatakan "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." Kenapa ragi? "Ragi berfungsi sebagai pembusuk atau fermentasi adonan" sedikit ragi saja bisa mengkhamirkan seluruh adonan. Dengan demikian ragi sangat sesuai untuk sebagai simbol dosa. Jadi setelah kelepasan dari belenggu maut, manusia jangan melakukan dosa
- Bangsa Israel terus saja dikejar oleh tentara mesir.... ini menjadi simbol bahwa manusia yang sudah ditebus sekalipun tetap dalam pengejaran anak buah kerajaan maut, untuk menjatuhkan kita....jadi teruslah berlari dari dosa.
- Bangsa Israel dihalau oleh laut teberau sehingga mustahil untuk lolos dari tentara mesir...namun TUHAN menolong dengan membelah laut merah. Ini sama saja dengan manusia yang terhalau oleh kedagingannya dan mustahil mencapai keselamatan dengan upayanya sendiri, namun TUHAN akan memampukan dan memberi pertolongan yang luar biasa.
- Bangsa Israel berpesta dan memuji TUHAN saat sampai ke seberang. Ini menjadi simbol bahwa kita dapat berpesta setelah sampai di rumah Bapa? Tapi sekarang maut masih mengejar dan jangan "memakan" dosa.
Nah dari sini kita sudah bisa mulai mempelajari kronologis kejadian paskah pada masa Yesus Kristus disalibkan.....
bersambung :D
No comments:
Post a Comment